Sebagian besar jamaah haji Malaysia adalah orang tua lanjut usia yang telah menunggu sangat lama untuk menunaikan rukun Islam kelima. Di tengah lautan jamaah senior ini, dua pemuda tampak menonjol.
Mereka berada di Tanah Suci bukan untuk menemani orang tua atau anggota keluarganya. Mereka akan berhaji untuk diri mereka sendiri. Firdaus Budiman baru berusia 22 tahun dan Mohammad Soleh Md Radzai berusia 23 tahun.
Tidak banyak pemuda seusia mereka yang berpikir untuk berhaji. Keduanya ditempatkan di ruangan yang sama di Hotel Abraj Al-Janadriyah dan sudah berteman sejak saat itu.
Firdaus mengatakan orang tuanya mendaftarkannya di Tabung Haji (TH) sejak dia lahir. Pendaftaran itu bukan tanpa kesulitan. Orang tua Firdaus menggunakan semua uang simpanannya yang sudah dikumpulkan bertahun-tahun.
“Saya sebenarnya menerima tawaran untuk melakukan haji pada 2010 dengan orang tua dan dua saudara kandung saya tetapi kemudian dianulir oleh TH karena saya belum mencapai pubertas,” kata mahasiswa akuntansi di International Islamic University Malaysia itu.
Pemuda asal Johor ini mengatakan teman-temannya terkejut saat dia akan pergi haji di usia muda. Ia mengaku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada orang tuanya yang telah menanamkan pengetahuan agama dan pentingnya melakukan haji.
“Saya gugup tetapi bersemangat. Yang saya harapkan adalah saya akan mencapai mabrur, haji yang diterima oleh Allah dan mendapatkan tempat di surga,” tambahnya dilansir di New Straits Times, Sabtu (4/8).
Mohammad Soleh juga didaftarkan antrean haji sejak ia lahir. Ia menerima tawaran tahun ini bersama dengan empat saudaranya yang lain. Namun, saudara-saudaranya tidak bisa memenuhi panggilan karena berbagai alasan.