Mayoritas warga Indonesia khususnya di kota-kota besar sering kali berbuka puasa dengan mengonsumsi gorengan seperti risoles, tahu goreng atau bakwan.
Apakah pola makan seperti itu benar bagi orang yang sedang berpuasa? Berikut penjelasan dokter.
“Gorengan memang dasarnya tidak baik, jadi minimal harus bisa dikurangi,” kata dr. Inge Permadi SpGK kepada Republika beberapa waktu lalu.
Menurutnya, konsumsi gorengan ketika puasa atau tidak puasa tergolong kurang baik. Sehingga ia menyarankan konsumsinya kalau bisa dikurangi. Salah satu yang berbahaya dari gorengan adalah minyaknya. Minyak yang digunakan dalam proses penggorengan tentunya mengandung kolesterol. Pastinya hal itu tidak baik bagi kesehatan tubuh, khusunya jantung. Pasalnya minyak mampu mempercepat penyakit jantung karena kandungan minyak mampu menghambat proses peredaran darah.
Selanjutnya, ia yakin gorengan berminyak bisa memicu sariawan ketika tubuh dalam kondisi puasa. Pasalnya tubuh mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi sehingga minyak bisa mempercepat penyakit sariawan pada mulut. Selain itu gorengan seringkali dimakan dengan sambal pedas yang tentunya berbahaya bagi perut yang kosong.
Sedangkan Dr. Saptawati Bardosano SpGk menyarankan agar gorengan tidak dikonsumi saat awal berbuka puasa. “Pada saat berbuka puasa diutamakan untuk mengganti cairan dan energi selama berpuasa. Untuk gorengan bisa dikonsumsi setelahnya,” ujar dosen Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia tersebut.
sumber: Republika Online