Bolehkah Niat Puasa Ramadhan di Siang Hari?

Bolehkah Niat Puasa Ramadhan di Siang Hari?

Berikut penjelasan perihal bolehkah niat puasa Ramadhan di siang hari. Salah satu problem yang sering dikeluhkan masyarakat adalah seputar berniat puasa di malam hari bulan Ramadhan. Pasalnya banyak masyarakat yang terkadang lupa berniat di malam hari dan tak sempat juga berniat puasa sebulan penuh sebagai alternatif lain. Lantas bolehkah niat puasa Ramadhan di siang hari, sebagai solusi lain jika lupa berniat puasa di malam hari?

Dalam literatur Islam ulama Madzhab Syafi’i dan jumhur, perihal kapan berniat puasa wajib seperti Ramadhan. Mereka cenderung berpendapat harus melakukan niat di setiap malam bulan Ramadhan. Sehingga jika seseorang lupa maka puasanya tidak dapat dikatakan sah.

Sebagaimana hal ini dijelaskan Syekh Wahbah Zuhaily dalam kitabnya Al Fiqhul Islam Wa Adillatuhu halaman 549 berikut:

تعدد النية بتعدد الأيام: هذا شرط عند الجمهور وليس بشرط عند المالكية فيشترط عند الجمهور النية لكل يوم من رمضان على حدة, لأن صوم كل يوم عبادة على حدة غير متعلقة باليوم الآخر بدليل أن ما يفسد احدهما لا يفسد الآخر, فسشترط لكل يوم نية على حدة.

Artinya: “Jumlah niat ialah sesuai dengan jumlah hari: ini merupakan syarat ulama jumhur, bukan syarat mazhab al-Malikiyah. Maka, ulama jumhur mensyaratkan melaksanakan niat disetiap hari bulan ramadhan. Karena, puasa setiap hari merupakan ibadah yang tidak berkaitan dengan hari yang lain dengan berdalil pada ‘sesuatu yang salah satunya rusak, maka tidak dapat merusak pada yang lain’. Maka disyaratkan harus melakukan niat setiap hari bulan Ramadhan.”

Namun beberapa ulama memberi alternatif untuk berjaga jaga apabila lupa niat di malam hari bulan Ramadhan. Yakni dengan taqlid (ikut pendapat) Imam Maliki yang mengatakan sah berniat puasa satu bulan penuh. Sebagaimana penjelasan berikut:

وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ

Artinya:”Disunnahkan untuk berniat puasa pada malam pertama Ramadhan, baik niat puasa sebulan penuh Ramadhan atau niat puasa Ramadhan secara umum. Hal ini bermanfaat untuk mengikuti pendapat Imam Malik, di mana jika seseorang lupa berniat pada suatu hari, puasanya tetap sah karena niat di awal bulan Ramadhan sudah cukup untuk seluruh bulan.”( Hasyiyah Al-Qulyubi, Juz 2, halaman 66)

Tak bisa dipungkiri, ada sebagian masyarakat muslim yang lupa berniat puasa di malam hari dan juga tidak berniat sebulan penuh mengikuti pendapat Imam Maliki sebagai alternatif. Jika demikian dalam kitab Fatawa Kubra Juz 5 halaman 371, menawarkan solusi bagi mereka yang lupa berniat puasa di malam hari. Yakni dengan mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut:

وفي المجموع يسنُ لِمَنْ نَسِيَ النيَة فِي رَمَضَانَ أَنْ ينوي أول النهار لِإِجْزائِهِ عِندَ أَبي حَنِيفَة فَيُحْتَاط بالنية فنيته حينَئِذٍ تَقْلِيدٌ لَهُ 

Artinya:”Bagi seseorang yang lupa tidak berniat puasa di malam hari, disunnahkan berniat puasa sebelum Dzuhur dengan mengikuti pendapat Imam Abu Hanifah. Maka hendaknya ia berhati-hati terhadap niatnya dengan demikian ia taqlid kepada Imam Abu Hanifah.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mazhab Syafi’i tidak sah berniat puasa Ramadhan di siang hari. Sementara itu, dalam mazhab Abu Hanifah diperbolehkan berniat di siang hari. Akan tetapi sebagai bentuk kehati-hatian, bisa membaca niat sekali untuk puasa sebulan mengikuti mazhab Maliki.

Demikian penjelasan bolehkah niat puasa Ramadhan di siang hari semoga bermanfaat Wallahu a’lam bishawab.

BINCANG SYARIAH