Foto Mbah Suliyah, jemaah asal Banjarnegara, Jawa Tengah, menggendong barang bawaan di Bandara Jeddah bak tengah pergi ke pasar mengundang rasa haru sekaligus simpati petugas haji. Seharusnya dia tak melakukannya karena jemaah diimbau tak membawa barang terlampau banyak saat pulang. Lalu, mengapa Mbah Suliyah tetap membawa barang dengan jumlah banyak?
Dalam foto terlihat Mbah Suliyah membawa satu tas jinjing besar, tas tentengan, plastik besar, dan buntalan besar. Cukup merepotkan bagi sebagian orang. Tapi Mbah Suliyah santai.
Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Abdul Basir, mengatakan sebenarnya petugas Garuda Indonesia sudah meminta Mbah Suliyah meninggalkan sebagian barang bawaannya. Namun jemaah yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 01 Embarkasi Solo (SOC 01) itu menolak.
“Si Mbah (Suliyah) maunya semua dibawa pulang. Termasuk di antaranya tas isi peralatan mandi,” jelas Basir, Kamis (7/9/2017).
Basir menyebut peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (6/9) di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Saat itu, Mbah Suliyah hendak terbang bersama jemaah kloter-nya ke Tanah Air.
Apa saja yang dibawa Mbah Suliyah? “Banyak, sebagian besar oleh-oleh untuk keluarga. Sajadah, kurma, aksesori, hingga pacar kuku atau hena,” ungkap Basir, petugas Media Center Haji Daerah Kerja Bandara.
Karena terenyuh, petugas haji kemudian mengepak barang bawaan Mbah Suliyah. Ternyata barang tersebut tak cukup dalam satu tas sehingga sebagian dititipkan ke jemaah teman satu kloter.
Basir menjelaskan petugas haji tak keberatan mengepak ulang barang bawaan jemaah. Hanya, itu memakan waktu tersendiri dan dikhawatirkan akan membuat jadwal penerbangan molor. Akibatnya, hal itu mengganggu kenyamanan jemaah lain.
Kepulangan jemaah ke Tanah Air dimulai pada Rabu (6/9) kemarin hingga Rabu (20/9) pekan depan. Jemaah di Mekah diangkut ke Jeddah, kemudian diterbangkan via Bandara Jeddah. Sedangkan jemaah gelombang kedua digeser ke Madinah mulai Selasa (12/9) dan akan pulang via Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
(try/rvk)
Detik.com