Cuaca Sangat Panas, Jamaah Diminta Banyak Minum Air Putih

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Muchtaruddin Mansyur meminta jamaah haji yang berangkat untuk senantiasa menjaga kesehatannya selama di Tanah Suci. Ini penting dilakukan supaya tetap sehat dan dapat melaksanakan ibadah secara maksimal.

“Jamaah haji harus selalu menjaga kebersihan, cukup minum air putih, gunakan alas kaki karena cuaca di sana sangat panas. Dengan kesehatan optimal, ibadah juga akan maksimal,” kata Muchtar dalam siaran persnya, Kamis, (18/8).

Sampai dengan Senin (15/8) sebanyak 41.926 jamaah dari 12 embarkasi telah masuk asrama haji. Sementara berdasarkan data terakhir, Ahad (14/8) jumlah kumulatif  jamaah termasuk dengan petugas yang tiba di Madinah berjumlah 34.280 orang.

Pusat Kesehatan Haji Kemenkes mencatat jumlah dan proporsi jamaah haji dengan risiko tinggi (risti) yang telah terlaporkan dalam sistem Siskohatkes sebanyak 21.710 orang. Rincian risti dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan penggunaan warna gelang antara lain; pemakai gelang berwarna merah, yaitu bagi jamaah yang berumur lebih dari 60 tahun dengan risiko penyakit 7.632 jamaah (22,2%); pemakai gelang berwarna kuning yaitu bagi jamaah risti penyakit 11.576 jamaah (34,2%); dan pemakai gelang berwarna hijau yang berumur lebih dari 60 tahun tanpa risiko penyakit sebesar 17.766 jamaah (43,6%).

PPIH juga melaporkan jumlah jamaah haji yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Arab Saudi dengan rincian 2569 jamaah dilakukan rawat jalan; 50 jamaah telah dilakukan rawat inap; dan 63 jamaah dilakukan rujukan. Untuk penderita rawat jalan telah dilakukan analisis data di Kloter menunjukkan proporsi 3 tiga penyakit terbanyak yang diderita oleh jamaah adalah hipertensi (35%), myalgia (17%), headache (10%) dan acute nasopharingithis (9%).

Sementara itu data terakhir tanggal 14 Agustus 2016 hingga pukul 20.00 Waktu Arab Saudi terdapat 3 jamaah haji yang wafat dengan rincian 2 jamaah meninggal akibat cardiovascular diseases dan 1 jamaah meninggal akibat infeksi dan parasitic diseases.

 

Republika Online