Daya di Balik Shalat dan Sabar

Allah SWT menegaskan dalam Alquran, “Mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat….” (QS al-Baqarah [2]: 45).

Firman Allah tersebut menegaskan pentingnya sabar dan shalat dalam mengarungi kehidupan ini. Sabar dan shalat merupakan dua kunci yang saling terkait untuk meraih sukses hidup di dunia dan akhirat.

Buku ini mengupas panjang lebar mengenai kedahsyatan sabar dan shalat berdasarkan ayat-ayat Alquran, sunah Rasulullah, maupun riwayat ulama dan sufi. Penulis dengan jeli memasukkan contoh-contoh keutamaan sabar dan shalat melalui berbagai kisah dari zaman Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Khidir, Luqman Hakim, hingga zaman Rasulullah, para sahabat, dan ulama.

Penulis menyajikan bab demi bab dalam buku ini dengan bahasa yang ringan dan renyah, namun tidak mengurangi bobot isi dan pesan yang ingin disampaikan. Sehingga, buku ini dibacanya terasa ringan, namun bermakna.

Penulis membagi bukunya menjadi tujuh bagian. Bagian pertama bicara segala hal tentang sabar. Sabar adalah pengetahuan tentang hakikat. Sabar adalah kesabaran akan keterbatasan dan mensyukurinya. Sabar adalah memupuk harapan. Sabar adalah hamparan dada yang lapang. Sabar itu indah, sabar itu bersinar, hingga sabar adalah doa utama Nabi.

Bagian kedua adalah kebutuhan untuk sabar. Di sini penulis menjelaskan sejumlah alasan logis mengapa manusia memerlukan sabar dalam hidupnya. Misalnya, kehidupan tidak selalu seperti yang diharapkan, kegagalan pasti hadir dalam kehidupan kita, dan kita butuh sabar untuk membenahi segala kekurangan.

Bagian ketiga mengupas kekuatan sabar. “Kesabaran mampu mengolah keadaan-keadaan terpuruk menjadi energi positif. Hingga keadaan terpuruk bisa dijadikan sebagai titik tolak baru untuk mencapai sebuah kesuksesan.”

Bagian keempat hingga ketujuh membahas tentang kedahsyatan shalat. Dimulai dengan segalanya tentang shalat (bagian keempat), lalu kebutuhan untuk melakukan shalat (bagian kelima).

Bagian keenam menjelaskan kekuatan shalat, kepekaan sosial, dan sujud sebagai pintu utama Ilahi.

Bagian ketujuh, yang merupakan pamungkas buku ini, menguraikan lebih jauh arti QS al-Baqarah ayat 45, yakni meminta bantuan Allah melalui sabar dan shalat. Penulis menegaskan bahwa orang sabar selalu melakukan shalat dan orang yang melakukan shalat selalu bersabar. “Betapa sabar dan shalat menyimpan kekuatan dahsyat yang mampu menghadapi pelbagai macam kenyataan hidup, mulai dari yang paling menyenangkan hingga yang paling menyengsarakan. Semuanya akan senantiasa terkendali melalui kekuatan sabar dan shalat.”

Akhirnya, bagian ketujuh ini ditutup dengan penegasan bahwa dengan sabar dan shalat, seseorang akan sukses di dunia dan akhirat. “Dengan menjadi orang yang sabar dan tekun melakukan shalat, Anda sudah berada di gerbang kesuksesan di dunia. Dengan menjadi orang sabar dan tekun melakukan shalat, Anda bisa mendapatkan kesuksesan di akhirat nanti.”

 

Oleh Irwan Kelana

sumber: Republika Online