Ia rela meringkas sholatnya dan melanjutkannya kembali ketika tamunya pulang.
Seluruh gerak dan gerik Nabi Muhammad adalah pelajaran dan patut dijadikan contoh oleh umatnya. Termasuk bagaimana dia memperlakukan tamu yang datang kepadanya secara baik.
Ada banyak kisah yang menunjukkan kebaikan perilaku Rasulullah kepada para sahabatnya maupun orang lain. Salah satunya ketika dia harus meringkas sholatnya ketika ada tamu.
Dikutip dari buku Akhlak Nabi Muhammad SAW karya Ahmad Muhammad al-Hufy, Rasulullah meringkas atau meringankan sholatnya saat tamu datang kepadanya. Tentu sholat yang dimaksud bukan menghilangkan syarat sah sholat.
Rasulullah kemudian bergegas menemui tamu tersebut. Nabi SAW kemudian menanyakan keperluan tamu tersebut. Ketika keperluan tamu tersebut selesai dan pulang, Rasulullah kembali melanjutkan sholatnya.
Sikap Rasulullah tersebut menunjukkan betapa baiknya dia dalam menghormati tamu. Ia rela meringkas sholatnya dan melanjutkannya kembali ketika tamunya pulang.
Islam memang menganjurkan bagaimana memuliakan tamu. Sebab sikap tersebut merupakan bagian dari akhlak dan dapat memelihara silaturahim agar tetap utuh.
Rasulullah juga pernah bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).