Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan salat tahajud. Disebut sebagai ibadah yang istimewa, karena dilakukan di waktu sepertiga malam terakhir.
Tahajud artinya terjaga setelah tidur. Salat tahajud adalah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan sesudah tidur, meskipun hanya tidur sebentar.
Menurut buku “Menghidupkan Malam dengan 11 Amal Pilihan” oleh Ustadz Enjang Burhanudin, M.Pd, Kinanti, qiyamul lail identik dengan salat tahajud, meskipun qiyamul lail sebenarnya lebih umum dari Tahajud. Qiyamul lail merujuk pada kegiatan apa pun baik, itu berupa salat, dzikir, tadabbur dan lainnya yang dilakukan di malam hari.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Arab-Latin: Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka ‘asā ay yab’aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā
Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. AL-Isra: 79).
Salat tahajud juga dikategorikan sebagai salat sunnah yang utama, ini penjelasannya:
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR. Muslim).
Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan salat tahajud?
Salat tahajud dapat dilaksanakan setelah salat Isya sampai terbitnya fajar shadiq atau waktu Subuh. Ini berdasarkan hadits, “Rasulullah SAW biasa mengerjakan salat sebelas rakaat pada waktu antara selesai salat Isya sampai Subuh.” (HR. Muslim).
Waktunya sepertiga malam pertama kira-kira antara pukul 20.30 sampai 23.00. Lalui sepertiga malam kedua antara pukul 23.00 sampai 01.30. Terakhir, sepertiga malam ketiga antara pukul 01.30 sampai masuknya waktu Subuh dan menjadi waktu yang paling utama.
Haruskah dikerjakan setelah tidur atau boleh sebelum tidur?
Imam Rafi’i dari mahzav Syafi’i mengatakan dalam Syahrul Kabir, bahwa syarat salat tahajud itu harus dilakukan setelah tidur.
“Tahajud istilah untuk salat yang dikerjakan setelah tdiur, sedangkan salat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Pendapat tersebut diperkuat oleh Imam Katsir bin Abbas dengan mengutip pendapat seorang sahabat bernama Hajjaj bin Amr ra:
“Di antara kalian menyangka ketika melakukan salat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah salat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian salat setelah tidur. Itulah salatnya Rasulullah SAW.”
Baca juga:
Keutamaan Salat Tahajud dan Kapan Waktu Paling Utama Melaksanakannya?
Doa dan Dzikir Setelah Sholat Tahajud
Dalam buku berjudul ‘Dahsyatnya TAHAJUD, SUBUH, & DHUHA: Keberkahan Bangun Pagi’ karya Adnan Tarsyah, doa atau dzikir setelah sholat tahajud adalah sebagai berikut
Arab:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Latin: Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wa manfiihina wa lakalhamdu annta, wa lakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna.
Wal lakalhamdu annta mulkussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta malikussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu anntalhaqq wa wa’dukalhaqq, wa liqaa’uka haqq, wa qauluka haqq, waljannatu haqq, wannaaru haqq, wannabiyuuna haqq, wa muhammadun shallallaahu ‘alaihi wa sallam haqq, wassaa’atu haqq.
Allahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaashuamtu wa ilaika haakamtu fagfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta anta ilaahii laa illaa annta.
Artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.
Sahabat Hikmah, jangan lupa ya untuk salat tahajud dan lengkapi dengan bacaan doa serta dzikir setelahnya.
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5938295/doa-salat-tahajud-dan-dzikir-di-waktu-yang-tepat-siswa-sudah-hafal.