Berikut ini adalah doa shalat istikharah jodoh. Sejatinya, jodoh adalah salah satu hal yang paling dinanti-nantikan oleh setiap orang. Namun, untuk menemukan jodoh yang tepat tidaklah mudah.
Oleh karena itu, kita perlu memohon kepada Allah SWT agar diberikan jodoh yang terbaik. Salah satu cara untuk memohon jodoh yang terbaik adalah dengan melakukan shalat istikharah.
Shalat istikharah adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT tentang suatu urusan yang kita hadapi. Dalam hal ini, kita dapat melakukan shalat istikharah untuk meminta petunjuk tentang jodoh.
Untuk bacaan doa shalat istikharah jodoh, diterangkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulumiddin. Usai mengucapkan salam baiknya membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allāhumma shalli wa sallim ‘alā sayyidinā Muḥammad. Alḥamdulillāhi rabbil ‘ālamīn. Allāhumma innī astakhīruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as’aluka min fadhlikal aẓīm. Fa innaka taqdiru wa lā aqdiru wa ta’lamu wa lā a’lamu wa anta ‘allāmul ghuyūb.
Allāhumma in kunta ta’lamu anna hadzal amra khairun lī fī dīnī wa dunyāya wa ‘āqibati amrī wa ‘ājilihi wa ājilihi faqdurhu lī wa baarak lī fīhi tsumma yassirhu lī. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amra syarrun lī fī dīnī wa dunyāya wa ‘āqibati amrī ‘ājilihi wa ājilihi faṣrifnī ‘anhu waṣrifhu ‘annī waqdur liyal khaira ḥaithu kāna innaka ‘alā kulli syai’in qadīr. Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muḥammad wa alḥamdulillāhi rabbil ‘ālamīn.
Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya, “Ya Allah, berilah shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu yang agung.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa dan aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam agamaku, duniaku, dan akhir urusanku, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang lama, maka takdirkanlah ia untukku dan berkahilah ia untukku, kemudian mudahkanlah ia untukku.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam agamaku, duniaku, dan akhir urusanku, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang lama, maka hindarkan aku darinya dan hindarkan ia dariku, dan takdirkanlah bagiku kebaikan di mana pun ia berada. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
Selanjutnya, berikut juga doa shalat istikharah jodoh, yang dapat dibacakan setelah selesai shalat dua rakaat. Doa ini seyogianya untuk dibaca dengan penuh penghayatan dan rasa percaya kepada Allah SWT. Berikut ini bacaan doanya;
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْ عَنِّي خَيْرًا لِي وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّني بِهِ
Allâhumma innî astakhîruka bi’ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as’aluka min fadhlika, fa-innaka taqdîru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allâhumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dunyâyâ wa ‘âqibatî amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa-in kunta ta’lamu annahu sharrun lî fî dînî wa dunyâyâ wa ‘âqibatî amrî fa-çrifhu ‘annî wa çrif ‘annî khayran lî wa qdur lî al-khayra ḥaythu kâna thumma raḍḍinî bih.
Artinya: “Ya Allah, aku mohon petunjuk kepada-Mu dengan pengetahuan-Mu, dan memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku meminta kepada-Mu dari karunia-Mu. Karena Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui.
Dan Engkau Maha Mengetahui yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik untukku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku di dunia dan akhirat, maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah untukku, kemudian berkahilah untukku.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat urusanku di dunia dan akhirat, maka jauhkanlah dariku, dan dekatkanlah kepadaku kebaikan, dan takdirkanlah kepadaku kebaikan di mana pun ia berada, kemudian ridhoi aku dengannya.