Doa untuk Orang Sakit

Doa untuk orang sakit harus dihafalkan, karena setiap muslim dianjurkan untuk mendoakan muslim lainnya.

Tidak akan ada ruginya ketika Anda mendoakan muslim lain dengan kebaikan, karena doa tersebut sejatinya akan kembali kepada diri Anda.  

Lafal Doa untuk Orang Sakit

Ada beberapa riwayat yang menjelaskan lafal doa untuk orang sakit dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Berikut ini beberapa riwayat lafal doa tersebut:

  • Lafal pertama

لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Laa ba’sa thohuurun insyaaAllah.

Artinya:

“Tidak apa-apa, penghapus dosa, InsyaAllah.” (HR. Bukhari).

  • Lafal kedua

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As-alullaahal ‘adhim robbal ‘arsyil ‘adhim an-yasyfiyak.

Artinya:

“Aku meminta kepada Allah yang Maha Mulia, Rabb pemilik ‘Arsy yang Agung agar Dia menyembuhkanmu.” (HR. Tirmidzi)

Doa ini disunnahkan untuk dibaca sebanyak tujuh kali.

  • Lafal ketiga

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma robbannaasi mudzhibal baasiisyfi antasy-syaafii laa syaafiya illaa anta syifaa’an laa yughoodiru saqoman.

Artinya:

“Wahai Allah Tuhannya manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia. Hanya Engkau yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” ( HR. Bukhari)

  • Lafal keempat

الَّلهُمَّ اشْفِ فُلاَنًا

Allahummasyfi fulaanaan.

Artinya:

“Wahai Allah sembuhkanlah fulan.”

Perlu diketahui, fulan harus diganti dengan nama orang. Sebagai contoh, Apabila yang sakit itu bernama Abdullah, maka lafal doanya menjadi ‘Allahummasyfi Abdullah’. 

Dalam riwayat Imam Muslim, doa ini pernah dipanjatkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebanyak dua kali untuk mendoakan sahabat Sa’ad bin Abi Waqash.

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا ,اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Allahummasyfi Sa’ad, Allahummasyfi Sa’ad.

Artinya:

“Wahai Allah sembuhkanlah Sa’ad, wahai Allah sembuhkanlah Sa’ad.”

Doa ini boleh dipanjatkan sebanyak dua kali, tiga kali, bahkan lebih.

Doa untuk Orang Sakit Dibaca oleh Siapa?

Doa untuk orang sakit dibaca oleh setiap muslim yang menjenguk orang lain, baik itu dari anggota keluarga, teman, hingga tetangga.

Perlu diketahui, doa tersebut tidak terbatas untuk orang-orang yang beragama Islam saja, karena orang-orang kafir juga boleh didoakan sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Dalil bolehnya seorang muslim mendoakan orang kafir agar sembuh dari sakitnya disampaikan oleh sahabat Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.

“Ada sekelompok sahabat yang melakukan safar, dan tibalah mereka di sebuah kampung. Para sahabat meminta izin untuk menginap di kampung tersebut, namun mereka tidak diizinkan hingga akhirnya mendirikan tenda di luar kampung untuk bermalam.

Tiba-tiba kepala kampung disengat binatang, dan mereka berusaha untuk mengobatinya, namun tidak ada satu pun yang berhasil hingga ada yang mengusulkan untuk memanggil para sahabat, barangkali mereka mempunyai obat untuk menyembuhkannya. Utusan mereka kemudian mendatangi para sahabat, dan menyampaikan kondisi kepala suku.

Salah satu sahabat bersedia mengobati dengan sebuah syarat, apabila berhasil, penduduk kampung tersebut harus memberikan upah beberapa ekor kambing.

Lalu sahabat tersebut membacakan surat al-Fatihah sembari meniupkannya kepada kepala suku. Atas izin Allah Ta’ala, kepala suku sembuh dan sehat kembali.

Setelah itu para sahabat membawa kambing hasil upah kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan beliau mengizinkan perbuatan para sahabat tersebut.” (HR. Bukhari 2276)

Kisah yang disampaikan oleh Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu merupakan dalil yang kuat dibolehkannya seorang muslim mendoakan orang kafir, karena ruqyah merupakan bagian doa kepada Allah Azza wa Jalla. 

Perlu diketahui, orang yang sakit juga dianjurkan untuk membaca doa kesembuhan untuk dirinya sendiri. 

Berikut ini lafal doanya:

بِاسْمِ اللَّهِ (3x)

أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ (7x)

Bismillah. (3x)

A’udzu billahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir. (7x)

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah.” 

“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku takuti.” (HR. Muslim)

Doa tersebut dibaca dengan meletakkan tangan di atas bagian tubuh yang sakit sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada sahabat ‘Utsman bin Abu Al-Asy’ash Ats-Tsaqafi.

Adab-adab Menjenguk Orang Sakit

Setelah mengetahui doa yang harus dibaca ketika menjenguk orang sakit, hal penting lain yang harus diketahui adalah adab-adab ketika menjenguk orang sakit.

Mengetahui adab menjenguk orang sakit ini penting sekali, karena di dalamnya juga terdapat ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala. 

Berikut ini adab-adab ketika menjenguk orang sakit:

  • Ikhlas

Di dalam ajaran agama Islam menjenguk orang sakit termasuk ibadah yang agung, bahkan Allah Ta’ala mengganjarnya dengan pahala yang sangat besar, yaitu surga.

“Siapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka akan ada yang menyeru kepadanya, ‘Engkau telah berbuat mulia dan mulia pula langkahmu, serta akan kau tempati rumah di Surga’.” (HR. Ibnu Majah no. 1433)

Mengingat ganjaran yang Allah Ta’ala berikan adalah surga, menjenguk orang sakit harus benar-benar diniatkan hanya untuk mencari ridho Allah Ta’ala.

  • Melihat sikon

Memperhatikan situasi dan kondisi merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika hendak menjenguk orang sakit.

Pastikan orang yang hendak dijenguk benar-benar dalam keadaan longgar, sehingga tidak mengganggu waktunya untuk beristirahat.

Selain itu, pastikan waktu menjenguk tidak terlalu lama, karena bisa jadi yang dijenguk merasa terganggu.

  • Mendoakan

Orang yang sakit pasti ingin segera sembuh. Oleh karena itu, setiap penjenguk harus memanjatkan doa kepada Allah Azza wa Jalla agar sakit tersebut segera diangkat.

Mendoakan saudara muslim yang sakit dianjurkan dalam Islam, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

“Apabila beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam mengunjungi orang yang sakit, beliau mengucapkan, Laa ba’sa thohuurun insyaaAllah.” (HR. Bukhari no. 5656)

  • Memberikan nasihat

Ketika diuji oleh Allah Ta’ala dengan sakit, tidak semua orang bisa menerimanya dengan baik. 

Oleh karena itu, penjenguk harus memberikan beberapa nasihat agar orang yang sakit tersebut tidak berkeluh kesah, karena keluh kesah hanya akan mendatangkan dosa.

Sebaliknya, apabila orang yang sakit itu bersabar, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikannya ganjaran yang besar dan segera mengangkat penyakitnya.

  • Memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala

Selain memanjatkan doa kesembuhan kepada orang yang sakit, penjenguk juga harus memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla atas sakit yang diderita orang lain. 

Memohon perlindungan penting untuk dilakukan agar musibah orang yang dijenguk tidak menimpa diri Anda.  

Berikut ini lafal doanya:

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً

Alhamdulillahilladzii ‘aafaanii mimmab talaaka bihi, wa faddholanii ‘ala katsiirim mimman kholaqo tafdhilaa.

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan diriku dari musibah yang menimpamu dan memberi keutamaan kepadaku atas banyak orang.”

Doa tersebut harus dihafalkan, karena penggunaannya tidak terbatas pada orang sakit saja, melainkan bisa diterapkan di semua keadaan. 

Itulah pembahasan terkait doa untuk orang sakit. Adapun untuk pembahasan doa-doa yang lain, silakan kunjungi website Hidayatullah.com