Dr Oni Sahroni: ‘Azam Yang Kuat Kunci Meraih Haji Mabrur

Setiap musim haji diikuti tidak kurang dari 2 juta jamaah. Baik dalam negeri Arab Saudi, maupun jamaah yang datang dari berbagai negara.

Pertanyaannya, bagaimana jamaah haji yang jumlahnya jutaan itu,  dengan segala persiapan yang cukup melelahkan, bisa mendapatkan haji yang mabrur?

Menurut Dr Oni Sahroni, ada empat kunci  agar jamaah haji  bisa mendapatkan haji yang mabrur. Pertama, ber-‘azam atau niat yang kuat untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.

“Tidak hanya sesuai dengan rukun dan syaratnya menurut fikih, tetapi lebih dari itu berkomitmen untuk menyempurnakannya dengan adab-adab berhaji,” kata doktor fiqih muamalat lulusan Al-Azhar University Kairo, Mesir itu, kepada Republika di Depok, Selasa (1/9).

Contohnya hanya sesorang hanya cukup dengan rukun dan syarat, orang yang haji diawali tamattu’ (memakai pakaian ihram) dan diakhiri dengan tawaf wada, maka bersangkutan telah berhaji dan telah menyandang gelar haji.

Tetapi rafats (berkata-kata kotor) dan fusuq (berbuat maksiat), etika melempar jumrah untuk tidak mendorong-dorong, etika  tawaf untuk tidak mencerca, tidak masuk dalam kriteria rukun dan syarat dalam fiqih.

Meskipun demikian, semua itu menentukan menentukan mabrur tidaknya seseorang dalam berhaji. “Karena itu, untuk menggapai haji mabrur, jamaah haji harus memadukan fiqih dan adab,’ papar Oni yang juga direktur dan peneliti SIBER-C SEBI Depok, Jawa Barat.

 

sumber: Republika Online