Dalam Islam, ketika kita memiliki kelebihan harta seperti uang dan lainnya, maka kita dianjurkan untuk memberikan sebagian harta tersebut kepada orang lain, terutama kepada orang fakir miskin. Berdasarkan beberapa hadis-hadis Nabi Saw, terdapat beberapa keutamaan memberi makan kepada orang miskin.
Keutamaan memberikan makan yang Pertama, memberi makan orang miskin mendapatkan jaminan surga. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ صَائِمًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ تَبِعَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ جَنَازَةً قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ أَطْعَمَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مِسْكِينًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا قَالَ فَمَنْ عَادَ مِنْكُمْ الْيَوْمَ مَرِيضًا قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعْنَ فِي امْرِئٍ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa? Abu Bakar berkata; Aku. Beliau bertanya lagi; Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah? Maka Abu Bakar berkata lagi; Aku. Beliau kembali bertanya; Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin? Maka Abu Bakar mengatakan; Aku. Lalu beliau bertanya lagi; Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit. Abu Bakar kembali mengatakan; Aku. Maka Rasulullah Saw pun bersabda; Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.
Kedua, mendapatkan kamar khusus dan istimewa di surga. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Tirmidzi dari Sayidina Ali, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang a’rabi berdiri sambil berkata; Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan, wahai Rasululullah? Rasulullah menjawab; Untuk orang yang berkata baik dan benar, orang yang memberi makan, dan orang yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.
Ketiga, mendapatkan makanan buah-buahan surga. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Abu Dawud, dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
أَيُّمَا مُسْلِمٍ كَسَا مُسْلِمًا ثَوْبًا عَلَى عُرْىٍ كَسَاهُ اللَّهُ مِنْ خُضْرِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ أَطْعَمَ مُسْلِمًا عَلَى جُوعٍ أَطْعَمَهُ اللَّهُ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ وَأَيُّمَا مُسْلِمٍ سَقَى مُسْلِمًا عَلَى ظَمَإٍ سَقَاهُ اللَّهُ مِنَ الرَّحِيقِ الْمَخْتُومِ
Muslim mana saja yang memberi pakaian orang Islam lain yang tidak memiliki pakaian, niscaya Allah akan memberinya pakaian dari hijaunya surga. Muslim mana saja yang memberi makan orang Islam yang kelaparan, niscaya Allah akan memberinya makanan dari buah-buahan di surga. Lalu muslim mana saja yang memberi minum orang yang kehausan, niscaya Allah akan memberinya minuman dari Al-Rahiq Al-Makhtum.