Wadi Usfan merupakan perlintasan para nabi dan rasul-Nya, khususnya antara Makkah dan Madinah. Sebagaimana dikutip Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam Athlas Tarikh al-Anbiya` wa ar-Rusul (Atlas Sejarah Nabi dan Rasul), sekitar 70 orang nabi dan rasul pernah melewati lembah Usfan ini, untuk menunaikan ibadah haji ke Baitullah (Ka’bah).
Tujuan berhaji, selain untuk melaksanakan kewajiban mereka kepada Allah, tujuannya adalah mendekatkan diri kepada Sang Mahakuasa (taqarrub ilallah). Mereka berhijrah untuk mencari ketenangan dan kedamaian dalam hidup, serta mengharapkan petunjuk Allah untuk mengajak kaumnya beriman kepada-Nya.
Dr Ahzami Samiun Jazuli dalam bukunya Al-Hijratu fi Qur’an al-Karim (Hijrah dalam Pandangan Alquran), menjelaskan, sesungguhnya hijrah sudah merupakan sunatullah atau fitrah manusia sejak dahulu kala. Hijrah dilakukan untuk meninggalkan sesuatu yang buruk dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Ahzami menyebutkan, sesungguhnya, hampir seluruh nabi dan rasul-rasul Allah, melaksanakan hijrah. Mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, termasuk umat-umat terdahulu. Nabi Adam hijrah dari India ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan akhirnya bertemu dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah.
Nuh AS melakukan hijrah untuk menghindari kaumnya yang suka berbuat kemaksiatan dan enggan menerima seruan dakwah. Ibrahim hijrah dari Syam dan Palestina ke Makkah. Musa, hijrah dari Mesir ke Palestina, Ashabul Kahfi, melaksanakan hijrah ke sebuah gua untuk menghindari kekejaman penguasa yang zalim. Dan Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah, agar mudah menjalankan syariat Allah.