Ilustrasi Neraka dalam Isra Mi’raj

Ilustrasi Neraka dalam Isra Mi’raj

Saat Isra Mi’raj diperlihatkan kepada Nabi tentang Neraka. Ilustrasi neraka dalam Isra Mi’raj terdapat dalam pelbagai kitab-kitab ulama klasik. Bagaimana sebenarnya ilustrasi atau gambaran Neraka yang dijumpai Nabi pada saat Mi’raj? 

Gambaran penyiksaan yang akan dialami oleh manusia bahwa di neraka kelak manusia akan mengalami siksaan yang amat dahsyat sehingga muka mereka menjadi hitam melebihi hitamnya api yang sangat panas.

Mereka menjadi buta, lisan mereka menjadi bisu, punggung mereka hancur, tulang belulang mereka pecah, kulit mereka terkoyak-koyak, dan tangan mereka dibelenggu sampai leher mereka. Sementara itu ular-ular dan kalajengking neraka menggelayuti tubuh mereka.

Para pembuat dosa akan ditempatkan di neraka yang panas, dan diberi minuman yang panas. Orang-orang yang berdosa akan merasakan penyesalan yang hebat, dan kesedihan yang tak terhingga.

Mereka akan disiksa dengan gambaran siksaan yang mengerikan. Mereka akan dibelenggu dengan keadaan tertelungkup, dan ditenggelamkan dalam api neraka. Makanan, minuman, pakaian dan tempat tidur mereka adalah api neraka.

Selain itu mereka akan disiksa dengan pukulan alat pemukul besi dan dirantai dengan rantai yang amat berat, yang apabila dipukulkan ke kepalanya, maka dahi mereka akan menjadi remuk redam, terpancarlah nanah dari mulut mereka dan terputus jantung mereka.

Biji mata mereka akan terlepas, dan seluruh anggota badan, daging, rambut dan kulit mereka akan menjadi lumat. Mereka juga akan disiram dengan air panas di kepala mereka, setiap kulit mereka masak, maka kulit tersebut akan diganti dengan yang baru. Karena siksaan yang demikian pedih, mereka mengharapkan kematian, namun mereka terus dihidupkan.

Mafhum, siksaan neraka yang demikian dahsyat dan mengerikan itu bisa ditelusuri dari ayat-ayat al-Qur’an. Misalnya dalam surah al-Ma’arij:15, “Neraka adalah api yang bergejolak,” dalam surah al-Humazah: 6-9;

“Dia adalah apa yang disiapkan Allah, berkobar dan (membakar) sampai ke hati (yang dibakarnya, dia ditutup rapat atas mereka (sehingga mereka tidak dapat mengelak, apabila) mereka diikat pada tiang-tiang yang panjang.” 

Di surah al-Mulk:8 disebutkan bahwa neraka sangat geram terhadap setiap makhluk yang dimasukkan ke dalamnya, “Hampir-hampir ia terpecah-pecah akibat kemarahannya”.

Memang begitulah dahsyatnya siksaan neraka. Ketika Mi’raj, perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt yang didampingi oleh Malaikat Jibril, Nabi pernah diberi kesempatan untuk melihat kondisi neraka.

Kisah ini diceritakan oleh Ibnu Ishaq yang didengarnya dari salah seorang terpercaya yaitu Abu Sa’id al Khudri. Abu Sa’id sendiri menyatakan mendengar kisah perjalanan Nabi ke neraka dari beliau langsung.

Saat itu, Malaikat Jibril membawa Nabi naik ke langit hingga tiba di pintu neraka yang dijaga oleh Malaikat Malik. Kita tahu, Malaikat Malik merupakan satu-satunya malaikat yang tidak menyambut Kanjeng Nabi dengan senyuman.

“Wahai Jibril, siapakah malaikat yang berkata-kata kepadaku seperti malaikat yang lain, tetapi tidak tertawa kepadaku, dan aku tidak menerima kabar gembira darinya seperti yang kuterima dari yang lain?

Malaikat Jibril pun menjawab, “Seandainya ia pernah tertawa kepada orang sebelum atau sesudah mu, niscaya ia akan tertawa kepadamu. Namun ia tidak tertawa. Ini adalah malaikat penjaga neraka.” Jawab Jibril dinukil dari Sirah Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam.

Setelahnya, Nabi meminta Malaikat Jibril untuk memperlihatkan neraka kepadanya. Lalu, dibukakanlah pintu neraka oleh malaikat untuk dipertunjukkan kepada Nabi. Ketika pintu neraka dibuka, terlihatlah api neraka menyala-nyala seakan bisa membakar apapun yang terlihat. Iya menyala-nyala. Alquran surah Al-Isra: 97 sudah menjelaskannya: “Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.”

Tak hanya itu, pada kesempatan demikian, Nabi juga menjumpai beragam macam-macam siksaan. Termasuk diantaranya ada manusia yang tangannya menggenggam sebongkah api neraka seperti bongkahan batu, hingga akhirnya batu api itu di masukkan ke dalam mulutnya berkali-kali dan kemudian keluar melalui dubur.

Demikian dahsyatnya siksaan neraka. Hari-harinya akan disuguhkan dengan bara api hingga dosa-dosanya habis, dan barulah diangkat masuk kedalam surga Allah Swt. Wallahu a’lam bisshawab.

BINCANG SYARIAH