Siswi kelas 3 Madrasah Tsanawiyah ini merupakan santriwati pertama yang menyelesaikan hafalan Alquran 30 Juz. Butuh waktu 2 tahun 7 bulan bagi santriwati asal Gampong Kling Manyang Kecamatan Suka Makmur, tempat Dayah Insan Qur’ani berdiri.
Berasal dari keluarga kurang mampu, tidak mengurangi semangat Annisa untuk belajar. Ayahnya (Burhanuddin) bekerja sebagai penjual ikan keliling, sedang ibunya (Maiyanti) bekerja sebagai pembuat kue untuk dijual di kantin dayah Insan Qur’ani. Annisa adalah anak pertama dan memiliki tiga orang adik.
Kondisi keluarganya yang seperti itu justru semakin memotivasi Annisa untuk bisa menjadi orang yang lebih baik dikemudian hari. Melihat perjuangan kedua orangtuanya membesarkan dan memberi kehidupan yang layak menjadi semangat dara kelahiran 23 Desember 2003 ini untuk cepat mengkhatamkan Alquran.
“Annisa ingin melihat mak dan ayah bahagia, dengan Alquran kelak mereka bisa mendapatkan syafaat. Nisa ingin bersama di syurga,” kata santriwati asal Asoe Lhok Kecamatan Suka Makmur Aceh Besar ini, Minggu (08/04).
Proses menghafal Alquran alumni MIN Jeureula ini dimulai ketika ia masuk Dayah Insan Qur’ani pada Agustus 2015. Proses menghafal ia lakukan dengan cara membaca arti terlebih dahulu setiap ayat sampai terhafal. Kemudian ia muraja’ah (mengulang) di sela-sela waktu sekolah. Ketika kelas 1MTs, Annisa telah menghafal 4 Juz. Di kelas 2, dia menghafal 11 Juz, dan hingga kelas 3, khatam 30 Juz.
Untuk menguatkan hafalannya, santri yang hobi membaca ini selalu melakukan takrir hafalan setiap hari 1 hingga 2 lembar ketika siang hari.
“Tahap pertama saya menghafal dengan membaca agar lancar. Setiap ayatnya dihafal berulang-ulang hingga benar-benar hafal,” kata siswi yang bercita-cita menjadi dokter ini.
Lulus MTs, Annisa akan melanjutkan pendidikan ke jenjang Aliyah di Dayah yang sama. Annisa telah dinyatakan lulus pada saat testing calon santri baru beberapa waktu lalu.
“Lon hana meuphom tentang pendidikan ustaz, kamoe serahkan bak ureung droe neu mandum ustaz (kami kurang paham pendidikan, kami serahkan semuanya kepada Dayah),” ujar ibu Annisa Rahmah saat wawancara.
Pimpinan Dayah Insan Qur’ani, Muzakkir Zulkifli, menyampaikan bahwa Annisa Rahmah mampu menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz dalam waktu lebih cepat dari target yang diterapkan Dayah bagi santri kelas reguler.
“Dayah Insan Qur’ani memiliki program Tahfidz bagi santri reguler 5 Juz setahun, Alhamdulillah anak kita, Annisa Rahmah, mampu menyelesaikan 30 Juz dalam waktu tidak sampai tiga tahun,” ujarnya.
“Alhamdulillah, ini juga bisa memotivasi santri lain, sekaligus membuktikan bahwa azam untuk mengkhatamkan Alquran adalah kekuatan yang dasyat. Ekonomi lemah, fasilitas kurang, dan faktor lainnya tidak menjadi hambatan untuk sampai tujuan,” sambungnya.
Wakil Yayasan Dayah Insan Qur’ani, M Raihan, berpesan kepada Annisa untuk selalu istiqamah dan menjadikan Alquran menjadi pegangan hidup. “Semoga syafaat Alquran bisa menjadi penolong keluarga Annisa di yaumil qiyamah. Kami bangga dan haru. Sekali lagi selamat ya nak,” kata Raihan.
Ia juga berharap, Annisa Rahmah yang merupakan santri asli Kecamatan Suka Makmur dapat menjadi motivasi bagi santri lainnya. “Insya Allah, bisa menjadi motivasi bagi yang lainnya,” ujarnya.