Keindahan gaya bahasa Arab hampir tidak bisa ditiru oleh bahasa-bahasa dunia. Selain mempererat suku-suku di Arab, bahasa Alquran itu telah berkontribusi besar bagi kehidupan di dunia ini.
“Tradisi setempat menjadi lebih baik. Sains dan peradaban Islam berkembang dan menjadi rujukan peradaban lain,” kata Profesor Barbara Michalak Pikulska, Pakar Bahasa Arab asal Polandia saat berorasi di Auditorium Universitas Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur, Senin (10/7).
Barbara adalah salah satu anggota majlis Umada’ Markaz Bahasa Arab King Abdullah bin Abdul Aziz as-Saud yang getol menyiarkan bahasa arab sebagai bahasa internasional. Salah satu buku karyanya, The contemporary Kuwaiti short story in peacetime and war, 1929-1995 mendapat pujian dari Bulletin of the School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London.
Buletin tersebut menyatakan bahwa buku tersebut memiliki nilai akademis yang sangat tinggi berdasarkan bacaan yang sangat kaya dan pengetahuan personal terhadap para penulis Kuwait.
Sastra Arab menurut Barbara, dipilih oleh banyak pakar bahasa di Eropa karena muatan isinya yang sangat luar biasa. Sastra Arab juga terbukti mampu menembus berbagai bahasa dunia, termasuk bahasa Polandia yang konon merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia.
“Hal ini bagi kami sangat mengejutkan, mengingat beliau sendiri adalah seorang yang berasal dari Eropa,” ungkap Dr Abdul Hafidz Zaid, Wakil Dekan Fakultas Humaniora Unida Gontor.
Pelajaran terpenting dari presentasi Barbara adalah bahwa sastra Arab itu tidak hanya milik orang Arab saja, akan tetapi sudah dimiliki oleh seluruh dunia. Ini terlihat dari banyaknya pakar sastra Arab yang lahir di belahan bumi Eropa.
“Kedatangan beliau ke Unida Gontor adalah motivasi bagi kita semua untuk semakin mendalami lagi sastra Arab dengan berbagai jenis, kekhasan dan karakteristiknya masing-masing,” Ungkap Profesor Amal Fathullah Zarkasyi, Rektor Unida Gontor.