Ini Jenis Miras Berdasarkan Kadar Alkoholnya, Apa Beda Nabeez dan Nabidz yang Beralkohol?

Ini Jenis Miras Berdasarkan Kadar Alkoholnya, Apa Beda Nabeez dan Nabidz yang Beralkohol?

Nabidz dengan alkohol berbeda dengan nabeez minuman kesukaan Rasulullah.

Hasil uji lab telah membuktikan produk nabidz yang diklaim halal ternyata mengandung alkohol hampir 9 persen. Dalam pembagian jenis-jenis alkohol maka merk nabidz tersebut termasuk kategori alkohol golongan B.

Akun instagram Halal Corner, menjelaskan jenis alkohol dalam minuman keras ada beragam. Biasanya, berbagai minuman ini memiliki bahan dasar yang berbeda-beda.

Minuman beralkohol merupakan minuman yang mengandung etanol, bahan psikoaktif yang konsumsinya bisa menyebabkan penurunan kesadaran. Jenis alkohol dalam minuman keras bisa dibagi berdasarkan kadarnya, di antaranya: Golongan A yang mengandung 1-5 persen alkohol. Golongan B yang mengandung 5-20 persen alkohol. Golongan C dengan kandungan alkohol paling tinggi, yakni sekitar 20- 45 persen.

Jenis miras dengan Kadar Alkohol 4-6 persen contohnya bir. Kadar 8-14 persen adalah wine, kadar 16 persen adalah sake, kadar 20-40 persen adalah soju, kadar 25-70 persen adalah ciu, kadar 35-60 persen adalah vodka, kadar 37.5 persen adalah rum, kadar 40 persen adalah Tequila, kadar 40-50 persen adalah wiski, sedangkan tuak memiliki kadar alkohol  tuak berbeda-beda  tergantung dari bahan tempat dan pembuatannya.

Sedangkan nabidz dengan alkohol berbeda dengan nabeez minuman kesukaan Rasulullah. Air nabeez adalah air rendaman (infused water) kurma atau kismis. Kurma atau kismis direndam dalam air masak semalaman dalam wadah yang tertutup dan diminum keesokan paginya.

Dari Aisyah dia berkata, “Kami biasa membuat perasaan untuk Rasulullah SAW didalam air minum yang bertali diatasnya, kami membuat rendaman di pagi hari dan meminumnya di sore hari atau membuat rendaman di sore hari lalu meminumnya di pagi hari.” (HR. Muslim).

Air nabeez adalah minuman berakali, yang mampu menolong membuang kelebihan asam pada perut dan memulihkan sistem pencernaan tubuh. Juga membantu badan untuk menyingkirkan toksin yang berbahaya didalam tubuh, dalam kata lain berguna sebagai detoks.

Karena air nabeez tinggi akan kadar fiber, ia mampu membantu proses pencernaan yang baik dan meningkatkan atau menajamkan pikiran agar tidak mudah lupa.

Cara membuat air nabeez yang tepat yakni, rendamlah beberapa butir kurma (sebaiknya atau sunnahnya dalam bilangan ganjil) kedalam air masak didalam segelas air. Alangkah baiknya dibuat pada waktu sore menjelang malam dan pastikan gelas rendaman kurma tersebut tertutup rapat.

Keesokan paginya (kurang lebih 8-12 jam setelah perendaman), air rendaman baru boleh diminum dan buah kurma hasil rendaman yang telah lembut boleh ikut dimakan. Hanya menggunakan salah satu daripada kedua buah tadi (kurma ataukismis) pada satu waktu. 

Tidak boleh mencampurkan antara kurma dan kismis dalam membuat air nabeez. Maksudnya tidak boleh mencampurkan kedua buah tersebut dalam satu wadah.

Air nabeez bila tersimpan didalam lemari es bisa bertahan 1-2 hari. Tetapi dilarang meminum air rendaman kurma atau kismis yang sudah memasuki lebih dari tiga hari.

Ini disebabkan air rendaman kurma atau kismis yang dibiarkan melebihi tiga hari terjadi proses fermentasi yang menjadikan air rendaman tersebut menjadi arak atau khamr dan hukumnya haram untuk diminum. Oleh karena itu, lebih baik membuat air nabeez setiap hari. 

Sedangkan Nabidz atau Nabeez bukanlah berupa perasaan buah terutama anggur. Kasus produk Nabidz yang ramai beberapa pekan lalu bukanlah kategori nabidz yang terdefinisi sebagai rendaman kurma/kismis. Tapi produk ini adalah perasan jus anggur yang difermentasi dengan bermerek Nabidz. Dan kini sertifikat halal-nya telah diblokir oleh BPJPH.

IHRAM