Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menanggapi, kesalahan penulisan ayat Alquran oleh Ustazah Nani Handayani dalam program bertajuk Syiar Kemuliaan di Metro TV. Atas kejadian itu, Kiai Cholil mengimbau, agar para dai lebih berhati-hati saat berceramah dan menulis ayat Alquran di televisi.
“Sebaiknya sebagai ustaz atau ustazah itu lebih hati-hati kalau menulis Alquran, karena kalau Alquran tidak boleh kutang satu huruf pun,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (5/12).
Jika pun kesalahan penulisan Alquran itu dikarenakan ada kesalahan pada papan tulis dlektroniknya, kata dia, seharusnya seorang penceramah yang memang dalam ilmu agamanya, bisa mengoreksinya. “Kalau toh itu karena mesinnya, umpamanya, maka dia harus koreksi disampaikan bahwa itu salah tulis. Ya kalau tidak, nggak perlu ditayangkan, kan bisa dimatikan,” ucapnya.
Kiai Cholil mengaku, dirinya juga sering berceramah di Metro TV, tapi belum pernah ada kerusakan papan tulis elektronik. Menurut dia, setidaknya sudah 15 kali dirinya diminta berceramah di Metro TV, tapi tidak pernah ada kendala dengan penulisan ayat Alquran.
“Oleh karena itu, tetap saja yang menjadi sorotan adalah ustazah yang mengisi di acara itu. Karena bukan hanya sekali menulis bahasa Alqurannya yang salah. Padahal, ustaz dan ustazah itu adalah penyampai dari Alquran. Ketika tidak fasih imlak dan penulisannya itu menjadi problem,” katanya.
Seperti diketahui, penulisan ayat Alquran oleh ustazah Nani Handayani dalam acara Syiar Kemuliaan yang ditayangkan Metro TV menjadi viral di media sosial sejak Selasa (5/12) pagi. Pasalnya, dalam acara tersebut terdapat kesalahan penulisan ayat Alquran yang berbunyi, Innash sholaata tanhaa’ anil-fahsyaa’i wal-munkar. Artinya, “Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”.