Jangan Lewatkan Puasa Rajab, Ini Keutamaannya

Jangan Lewatkan Puasa Rajab, Ini Keutamaannya

Amalan utama di bulan Rajab adalah berpuasa sunnah.

Bulan Rajab termasuk bulan yang mulia sebagaimana bulan Dzulka’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Kemuliaan bulan Rajab juga dipertegas dalam hadits Nabi SAW, “Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar, yang terdapat di antara bulan Jumadil Tsani dan Sya’ban. (HR. Bukhari dan Muslim).

Muhammad Khatib dalam bukunya Khutbah Jumat Sepanjang Tahun mengatakan Rajab memang bulan mulia, tetapi kemuliaannya tidak berarti apa-apa jika di bulan tersebut tidak diisi dengan amal ibadah. Dalam hal ini, banyak hadits yang menerangkan amalan utama di bulan Rajab adalah berpuasa sunnah.

Orang yang puasa pada hari pertama bulan rajab, maka dihapuslah dosanya setahun yang lalu, berpuasa pada hari kedua akan dihapus dosanya sebulan yang lalu, dan berpuasa pada hari ketiga akan dihapus dosanya seminggu yang lalu.

Diriwayatkan: Apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab, maka beliau berdo’a: “Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).

Imam Thabrani meriwayatkan dari Said bin Rasyid, “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari, maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.

Abul Fath meriwayatkan secara mursal dari al-Ilasan. Nabi Muhammad saw. bersabda: “Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulannya umatku,”

Rasulullah juga bersabda: “Pada malam mi’raj, aku melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril as.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini? “Jibril berkata: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca shalawat untuk engkau di bulan Rajab ini,”

Rajab bulannya Allah…

Itulah keistimewaan bulan Rajab. Jika bulan ini bulannya Allah, maka sudah seharus kita sebagai hamba-Nya turut serta memuliakan Rajab dengan amalan puasa dan amalan-amalan lainnya. Selain itu, Rajab juga bisa disebut bulan persiapan menyambut datangnya bulan Ramadhan.

“Dengan menjalankan amal kebaikan di bulan ini, kita berharap saat Ramadhan tiba, hati dan jiwa kita benar-benar bersih. Sehingga kita bisa khusyu’ dalam menjalankan ibadah,” kata Muhammad Khatib.

Rajab juga bulan yang dekat dengan bulan Ramadhan. Antara Rajab dan Ramadhan hanya dipisahkan dengan Sya’ban. Di antara kebiasaan para ulama dahulu, mereka menyiapkan diri menyambut bulan Ramadhan sejak Rajab.

Bulan Rajab adalah bulan mulia karena di dalamnya terjadi peristiwa agung yaitu Isra’ Mi’raj. Kebanyakan para ulama memperkirakan peristiwa itu terjadi pada 27 Rajab.

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan luar biasa. Melalui peristiwa itu Rasulullah mendapatkan perintah sholat lima waktu. Jika perintah yang lain diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril, Khusus perintah sholat lima waktu ini, Rasulullah dipanggil langsung oleh Allah.

“Maka sepatunya, di bulan Rajab ini kita memperbaiki kualitas sholat kita. Marilah kita jadikan sholat sebagai ibadah utama, karena ibadah ini merupakan ibadah sentral, dan menjadi kunci diterimanya ibadah-ibadah lainnya,” kata Muhammad Khatib.

KHAZANAH REPUBLIKA