Ustad Taufiqurahman, Dekan Fakultas Dakwah PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an) menyampaikan bahwasanya Islam merupakan agama kemanusiaan. Karenanya, ajaran Islam semuanya adalah tentang memanusiakan manusia.
Lihatlah bagaimana di dalam Quran, Allah menyebutkan 240 kali kata “insan” dan turunannya. Bahkan, firman Allah yang pertama kali disampaikan kepada Rasulullah (Al-‘Alaq 1-5), sudah disebut kata “insan”.
Maka tentu tidak mengherankan jika menyebut Islam adalah agama kemanusiaan. Tema utama Islam adalah manusia, baik sebagai subjek maupun objek.
Karena itu, dapat kita lihat bahwa misi utama Nabi Muhammad adalah memanusiakan manusia. Nabi saja pernah lupa rakaat shalat Ashar. Karena sifat basyariyah, maka lupa menjadi salah satu hal yang dimaafkan dalam syariat Islam.
Syariat Islam penuh dengan dimensi kemanusiaan. Misal dalam Surat Al-Maun, orang yang mendustakan agama itu adalah orang yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, sementara hanya rajin shalat saja. Dalam ayat ini, agama mengajarkan agar tidak hanya memperbaiki ke dalam diri, tapi berbuat baii ke sesama.
Selain itu jika diperhatikan dalam Al-Quran, porsi muamalah jauh lebih banyak dari ibadah. Dalam ibadah yang sifatnya mahdhah pun, banyak dimensi muamalah. Contohnya naik haji, menggerakkan perekonomian, bayar zakat, dll.