Dalam Surat Thoha diceritakan dialog antara Allah Swt dengan Nabi Musa as. Allah Swt menanyakan apa yang dipegang oleh Nabi Musa as.
Beliau pun menjawab seperti dalam Firman-Nya :
قَالَ هِیَ عَصَایَ أَتَوَكَّؤُا۟ عَلَیۡهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِی وَلِیَ فِیهَا مَـَٔارِبُ أُخۡرَىٰ
Dia (Musa) berkata, “Ini adalah tongkatku, aku bertumpu padanya, dan aku merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.” (QS.Tha-Ha:18)
Nah, kali ini kita akan berhenti pada penggalan akhir dari ayat ini, yaitu :
وَلِیَ فِیهَا مَـَٔارِبُ أُخۡرَىٰ
“dan bagiku masih ada lagi manfaat yang lain.”
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk jangan pernah merasa cukup dan puas dengan apa yang kita miliki. Kembangkan semua potensi yang ada padamu.
Masih banyak potensi terpendam yang perlu di gali dari dalam diri kita. Dan masih terlalu sedikit kemampuan diri yang kita manfaatkan. Karena Allah menanamkan kelebihan yang luar biasa dalam diri manusia.
Seringkali seseorang merasa cukup dengan apa yang telah ia raih. Merasa cukup dengan kemampuan yang bisa ia manfaatkan. Padahal sebenarnya kemampuannya masih jauh lebih besar dari itu.
Penggalan terakhir dari ayat di atas mengingatkan kita untuk jangan berhenti menjadi lebih baik. Jangan berhenti menggali potensi.
Kembangkan semua yang ada hingga menjadi luar biasa.
Semoga bermanfaat.