Ketika Berburuk Sangka Pada Orang Lain, Tebuslah dengan Amalan dan Doa Ini

Berburuk sangka pada orang lain dikenal dengan istilah su’uzhon. Su’uzhon adalah berburuk sangka pada orang lain tanpa ada dasar yang jelas.

Dalam Islam, berburuk sangka pada orang lain atau su’udzon ini merupakan sifat tidak terpuji yang harus dihindari sebisa mungkin. Bahkan ulama sepakat bahwa su’uzhon hukumnya haram dan pelakunya berdosa.

Oleh karena itu, jika kita terlanjur berburuk sangka kepada orang lain, maka kita harus segera membaca istighfar kepada Allah Swt. Selain itu, kita harus segera menebus dosa su’uzhon tersebut dengan membaca surah-surah Al-Qur’an dan doa berikut;

Pertama, membaca surah Al-Fatihah sekali.

Kedua, membaca surah Al-Ikhlas sekali.

Ketiga, membaca surah Al-Falaq sekali.

Keempat, membaca surah Al-Nas sekali.

Kemudian kita berdoa kepada Allah Swt. agar pahala bacaan surah-surah Al-Quran tersebut diberikan pada orang yang padanya kita telah berburuk sangka sebagai tebusan. Doanya adalah sebagai berikut;

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّكَ وَحَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَأَثِبْنِيْ عَلَى مَا قَرَأْتُهُ وَاجْعَلْهُ فِيْ صَحِيْفَةِ عَبْدِكَ فُلاَنٍ….

Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan pada Nabi-Mu dan kekasih-Mu, junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, dan berilah aku pahala atas apa yang telah aku baca dan tulislah pahala tersebut di buku catatan amal hamba-Mu..(sebut nama).

Ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Muhammad Abdul Baqi Al-Ayyubi dalam kitab Al-Manahil Al-Salsalah fi Al-Ahadis Al-Musalsalah berikut;

ومن ادابه اذا وقعوا في سوء ظن بأحد او غيبة ولم يعلم بها صاحبه فليقرءوا ام القرأن وسورة الاخلاص والمعوذتين ويهدوا ذلك في صحيفة من اساءو الظن به او اغتابوه وكيفية الاهداء ان يقول: اللهم صل وسلم على نبيك وحبيبك سيدنا محمد واثبني على ما قرأته واجعله في صحيفة عبدك فلان. فان الشيخ ابو المواهب راى النبي صلى الله عليه وسلم في المنام وامره بذلك

Di antara ada orang yang melakukan buruk sangka pada orang lain, atau melakukan ghibah, maka hendaknya dia membaca surah Al-Fatihah, surah Al-Ikhlas, Al-Mu’awwidzitain, dan kemudian dihadiahkan untuk ditulis di buku catatan amal orang yang padanya dia telah berburuk sangka atau melakukan ghibah.

Cara menghadiahkannya adalah sebagai berikut; Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan pada Nabi-Mu dan kekasih-Mu, junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, dan berilah aku pahala atas apa yang telah aku baca dan tulislah pahala tersebut di buku catatan amal hamba-Mu…(sebut nama).

Hal ini karena Syaikh Abu Al-Mawahib pernah bermimpi bertemu Nabi Saw, dan beliau menyuruh padanya untuk melakukan hal itu.

BINCANG SYARIAH