Terdapat keutamaan mengunjungi sesama muslim di Hari Raya Idul Fitri. Hal ini memang sudah menjadi kebiasaan kaum muslim di tanah air.
Dikutip dari buku Fikih Lebaran oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Beberapa hadits telah menerangkan tentang keutamaan saling mengunjungi sesama muslim. Dalam hadits Abu Hurairah disebutkan,
أنَّ رَجُلًا زارَ أخًا له في قَرْيَةٍ أُخْرَى، فأرْصَدَ اللَّهُ له علَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أتَى عليه، قالَ: أيْنَ تُرِيدُ؟ قالَ: أُرِيدُ أخًا لي في هذِه القَرْيَةِ، قالَ: هلْ لكَ عليه مِن نِعْمَةٍ تَرُبُّها؟ قالَ: لا، غيرَ أنِّي أحْبَبْتُهُ في اللهِ عزَّ وجلَّ، قالَ: فإنِّي رَسولُ اللهِ إلَيْكَ بأنَّ اللَّهَ قدْ أحَبَّكَ كما أحْبَبْتَهُ فِيهِ
“Sesungguhnya seseorang ada yang ingin mengunjungi saudaranya di kota lain. Allah lalu mengutus malaikat untuknya di jalan yang akan ia lalui. Malaikat itu pun berjumpa dengannya seraya bertanya, ‘Ke mana engkau akan pergi? Ia menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi
Saudaraku di kota ini.’ Malaikat itu bertanya kembali, ‘Apakah ada suatu nikmat yang terkumpul untukmu karena sebab dia?’ Ia menjawab, ‘Tidak. Aku hanya mencintai dia karena Allah ‘Azza wa Jalla.’ Malaikat itu berkata, ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untukmu. Allah sungguh mencintaimu karena kecintaanmu padanya’.” (HR. Muslim, no. 2567).
Hadits ini disebutkan oleh Imam Nawawi dalam Shahih Muslimdengan judul bab “Keutamaan saling cinta karena Allah”. Dalil ini dijadikan oleh para ulama sebagai dalil keutamaan saling mengunjungi sesama muslim dan mengunjungi orang saleh yang dilandasi ikhlas dan saling mencintai karena Allah. Jadi, dasarnya adalah karena Allah yaitu karena iman yang dimiliki saudaranya.
Dalam hadits ‘Ubadah bin Ash-Shamit disebutkan mengenai hadits qudsi,
“Sungguh Aku mencintai orang yang saling mencintai karena-Ku. Sungguh Aku pun mencintai orang yang saling berkunjung karena-Ku. Sunguh Aku mencintai orang yang saling berderma karena-Ku. Sungguh aku mencintai orang yang saling bersedekah karena-Ku.
Begitu pula dengan orang yang saling menyambung (hubungan kekerabatan) karena-Ku.” (HR. Ahmad, 5:229. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Jika ada yang mengunjungi kalian, muliakanlah.” (Diriwayatkan dalam Musnad Asy-Syihab). Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah, 24:81-82.