Keutamaan Surah Al-Fatihah

Keutamaan Surah Al-Fatihah (Bag. 1)

Bismillah walhamdulillah washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah. Amma ba’du,

Keutamaan surah Al-Fatihah demikian besar dan banyak, di antaranya adalah:

Keutamaan Pertama: Surah Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an dan Ummul Kitab

Ada beraneka ragam nama untuk Al-Fatihah, Imam As-Suyuthi rahimahullah sampai menyebutkan ada 25 nama. Dan termasuk nama Al-Fatihah yang paling masyhur adalah Ummul Qur’an (Induk Alquran) & Ummul Kitab (Induk Kitabullah).

Dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

الحمدُ للَّهِ ربِّ العالمينَ أمُّ القرآنِ، وأمُّ الْكتابِ، والسَّبعُ المثاني

“(Surah) Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (yaitu Al-Fatihah) adalah Ummul Qur’an dan Ummul Kitab serta As-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang diulang-ulang).” (HR. Abu Dawud, Sahih)

Alasan Al-Fatihah disebut sebagai Ummul Qur’an dan Ummul Kitab adalah:

Alasan Pertama: Al-Fatihah mengandung dasar dari seluruh perincian Alquran dan sumbernya

Jadi, nasihat, hukum, kisah, khabar, dan surah-surah selainnya dalam Alquran, semuanya kembali kepada surah Al-Fatihah. Itulah hakikat sesuatu berstatus “induk”, bahwa sesuatu yang lainnya kembali kepadanya. Oleh karena itu, setiap surah dalam Alquran, pasti ada isyaratnya dalam surah Al-Fatihah. Ini adalah mukjizat yang sangat mengagumkan yang tidak didapatkan dalam kitab-kitab Allah yang sebelumnya. Semua ini menunjukkan kesempurnaan lafaz dan makna Al-Fatihah, Allahu Akbar!

Berikut contoh-contohnya:

– Surah Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Maidah, dan At-Taubah mengandung pembahasan tentang kaum muslimin, Yahudi, dan Nasrani. Dan ini berarti perincian tentang ayat:

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

-Surah Al-Anbiya’, Al-Mukminun, dan Asy-Syu’ara’ mengandung berita para Nabi ’alaihimush shalatu wassalam. Maka, hakikatnya ini adalah penjelasan dari ayat:

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

-Surah Al-Qiyamah, At-Takwir, Al-Infithar, dan Al-Insyiqaq mengisahkan tentang Hari Akhir. Berarti ini adalah penjelasan dari ayat:

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

-Surah An-Nisa’ menyebutkan hak-hak anak, pria, dan wanita, sedangkan manusia itu -sebagaimana makhluk selainnya- semuanya lemah, mereka membutuhkan pertolongan kepada Allah Ta’ala agar bisa beribadah kepada Allah semata. Maka, ini mengisyaratkan kepada ayat:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Alasan kedua: Al-Fatihah sebagai pembuka Alquran dalam urutan surah-surah di mushaf Alquran dan menjadi surah pertama kali yang dibaca di dalam salat

Imam Al-Bukhari rahimahullah berkata,

وسميت (أم الكتاب) لأنه يبدأ بكتابتها في المصاحف، ويبدأ بقراءتها في الصلاة

“(Al-Fatihah) dinamakan Ummul Kitab, karena penulisan Alquran dimulai dengannya dan bacaan Alquran dalam salat dimulai dengannya.”

Keutamaan Kedua: Mengandung Maksud-Maksud Alquran Al-Karim yang Terbesar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

 الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ، هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي ، وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ

“(Surah) Alhamdulillaahi Rabbil ‘aalamiin, ia disebut As-Sab’ul Matsani dan disebut juga Alquran Al-‘Azhim yang dianugerahkan kepadaku.”

Baca Juga: Membaca Surat Al-Kahfi dan Cahaya dari Dua Jumat

Al-Fatihah di dalam hadis yang mulia ini disebut As-Sab’ul Matsani dan Alquran Al-‘Azhim. Disebut dengan Alquran Al-‘Azhim” karena meskipun surah ini pendek, namun mengandung maksud Alquran Al-Karim yang terbesar.

Beraneka ragam ungkapan ulama rahimahumullah tentang penentuan maksud-maksud Alquran yang terbesar. Di antara mereka ada yang menyatakan tiga, empat, dan ada pula yang lebih dari empat maksud-maksud Alquran yang terbesar.

Maksud-maksud Alquran yang terbesar, yaitu:

Pertama: Penetapan tauhid, pada ayat:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Kedua: Janji dan ancaman, pada ayat:

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Ketiga: Perintah dan larangan Allah (ibadah), pada ayat:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ

Keempat: Jalan kebahagiaan dan bagaimana melaluinya, pada ayat:

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ  *  صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ

Kelima: Kisah-kisah orang yang melanggar hukum Allah, pada ayat:

غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Keutamaan Ketiga: Surah Al-Fatihah Mencakup Tiga Macam Tauhid: Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma’ wa Shifat

Dalam Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan bahwa meskipun pendek, surah Al-Fatihah mencakup tiga macam tauhid sekaligus.

Tauhid Rububiyyah pada ayat:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Tauhid Uluhiyyah pada ayat:

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Tauhid Asma’ dan Sifat pada ayat:

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Keutamaan Keempat: Al-Fatihah Mencakup Obat bagi Hati dan Badan

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan bahwa status Al-Fatihah obat bagi hati, karena inti penyakit hati itu ada dua, yaitu: rusaknya ilmu dan rusaknya niat/kehendak. Keduanya mengakibatkan dua bahaya, yaitu: kesesatan, karena rusaknya ilmu, dan murka Allah, karena rusaknya niat/kehendak. Maka, Ash-Shirath Al-Mustaqim mengandung obat dari kesesatan dan obat untuk menghindari dari kemurkaan Allah. Adapun status Al-Fatihah sebagai obat bagi badan, maka hal itu terdapat dalam hadis sahih dan terbukti dalam pengalaman.

[Bersambung]

***

Penulis: Sa’id Abu Ukkasyah

Sumber: https://muslim.or.id/72130-keutamaan-surat-al-fatihah-bag-1.html