KH. Cholil Ridwan: Ulama Harus Sadarkan Umat Pentingnya Politik

Anggota Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah, KH. Cholil Ridwan menyatakan, ulama sebagai pewaris tugas dan fungsi Nabi dinilai tidak hanya memimpin ibadah saja tetapi juga memimpin Negara dan bangsa.

Ia mencontohkan, nabi Sulaiman yang seorang raja, dan nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang juga sebagai pemimpin pemerintahan.

“Makanya yang mewarisi beliau itu ulama yang namanya Abu Bakar, Umar, Usman, Ali yang mereka juga seorang khalifah,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Jakarta belum lama ini.

Jika di Indonesia, Cholil menyebutkan, sosok ulama yang juga pemimpin seperti para pahlawan dahulu yang tidak hanya menyerukan ajaran Islam tetapi juga terdepan memimpin perang terhadap penjajah.

Menurutnya, bukan berarti mengesampingkan ulama yang hanya bergerak di pengajian, majelis dzikir, tabligh akbar, khutbah dan sebagainya.

“Bukannya tidak penting, itu penting. Tapi orientasinya lebih ke akhirat, sedangkan soal ekomomi, politik dan lainnya luput,” ungkapnya pada Jum’at (11/03/2016).

Cholil mengumpamakan, walaupun membangun seribu pesantren, seribu masjid, seribu majelis taklim, tidak akan banyak merubah nasib umat Islam.

“Bukan tidak baik, itu tetap perlu. Tapi kalau ingin berubah, ya yang paling signifikan lewat politik, ulama harus ngajarin politik,” tukas ulama Betawi ini.

Selama ini, terang Cholil, masih sebagian kecil saja ulama yang menyerukan tentang pentingnya politik bagi umat. Ia juga menghimbau agar tema khutbah tidak selalu berdimensi akhirat semata.

“Sekarang semuanya harus turut mencerahkan umat soal politik ini. Ulama jangan hanya khutbah soal akhirat tapi abai terhada persoalan agar terwujudnya Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur,” pungkasnya.

 

sumber: Hidayatullah