erikut ini adalah Khutbah Jumat 2021: Keutamaan Nisfu Syakban.
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ، فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، وَعَلَى مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَأُوصِيكُمْ عِبَادَ اللَّهِ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، قَالَ تَعَالَى: (يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ)
Hadirin khutah Jumat yang berbahagia
Ungkapan rasa syukur selalu kita ucapkan pada Allah yang telah memberikan kepada kita kesehatan dan kesempatan, sehingga kita bisa berkumpul untuk melaksanakan ibadah salat Jumat. Syukur adalah rasa terima kasih seorang Hamba kepada Tuhannya. Dan lebih dari itu, syukur hakikatnya adalah kesadaran diri.
Salawat kita haturkan keharibaaan nabi yang sangat mulia. Seorang manusia yang memiliki sumbangsih besar pada dunia. Manusia pertama yang memperkenalkan Hak Asasi. Seorang Rasul yang baik akhlak dan perilakunya. Seorang manusia sejati, yang mengajarkan kepada manusia untuk memuliakan manusia. Dialah Baginda Nabi, Muhammad SAW. Akhlak tauladan Rasul tampaknya, sangat penting untuk direnungi manusia modern saat ini.
Dengan lafadz:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Sebagai khatib, sudah menjadi sebuah kewajiban bagi kami secara pribadi untuk mengajak kita semua, mari sama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Hanya dengan Iman dan takwa hidup akan bahagia dunia dan akhirat kelak.
Kami juga tak bosan-bosan mengajak kepada kita untuk selalu menjaga kebersihan, karena kita masih dalam keadaan pandemi Covid 19. Jangan lupa 3 M; Menjaga jarak, Memakai masker, dan Mencuci tangan.
Hadirin pendengar khutbah Jumat 2021 yang berbahagia
Pada Minggu malam, tanggal 28 Maret 2021, kita akan berada pada malam nisfu Syakban (pertengahan bulan Syakban). Bila tak ada aral melintang, sebagai seorang muslim kita dianjurkan untuk menghidupkan malam Nisfu Syakban. Pasalnya, malam tersebut, merupakan malam sangat mulia.
Berangkat dari itu, khatib akan mem akan membawa tema khutbah Jumat 2021 berjudul “Keutamaan Malam Nisfu Syakban”. Terdapat pelbagai hadis nabi yang menjelaskan malam nisfu Syakban;
Nabi Muhammad bersabda:
إذا كانت ليلة النصف من شعبان ينزل الله تبارك وتعالى إلى سماء الدنيا فيغفر لعباده إلا ما كانن من مشرك أو مشاحن لأخيه
Artinya; sesungguhnya Allah ketika malam Nisfu Syakban Turun (menunurunkan rahmatdan ampunan) ke langit dunia, maka ia mengampuni seluruh dosa hambanya, kecuali orang musrik dan orang yang bertikai dengan saudaranya
دَّثَنَا رَاشِدُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ رَاشِدٍ الرَّمْلِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ، عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ أَيْمَنَ، عَنِ الضَّحَّاكِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَرْزَبٍ، عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ»
Ibnu Majah berkata: menceritakan kepada kami, Raasyid bin Sa’id bin Raasyid Ar-Ramliy; Ia berkata: menceritakan kepada kami, Al-Waliid, dari Ibnu Lahi’ah, dari Adh-Dhahhaaq bin Aiman, dari Adh-Dhahhaaq bin Abdirrahman bin Arzab, dari Abi Musa Al-Asy’ariy, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allahmelihat hambanya pada malam nisfu Sya’ban, kemudian mengampuni semua makhluknya kecuali seorang musyrik atau berselisih/bertikai dengan saudaranya.
Pendengar jamaah khutbah Jumat yang berbahagia
Demikian sekilas hadis yang menjelaskan tentang malam nisfu Syakban. Ibarat flash sale, setiap toko online biasanya memberikan diskon besar pada momentum tertentu, misalnya; tahun baru, hari Natal, ulang tahun, dan sebagainya, Malam Nisfu Syakban sejatinya adalah hadiah dan diskon besar Tuhan kepada hambanya.
Malam nisfu syakban memiliki keutamaan yang sangat besar. Pertama, bulan nisfu Syakban adalah bulan penuh ampunan. Tertera dalam pelbagai hadis tentang ampunan Allah bagi hambanya yang merayakan dan menghidupkan malam nisfu syakban dengan zikir dan menebar kebajikan.
Demikian itu sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW;
مَنْ أَحْيىَ لَيْلَةَ العِيْدَيْنِ وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوْتُ القُلُوْبُ
Artinya; barang Siapa yang menghidupkan malam hari raya Idul fitri dan Idul Adha dan juga malam Nisfu Syakban, niscaya tidak akan pernah mati hatinya, padahal banyak hati menjadi mati.
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا، حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Artinya: Apabila datang malam nisfu Syakban, maka dirikanlah shalat pada malamnya dan puasalah pada siang harinya, karena sesungguhnya Allah turun (rahmat dan ampunan) pada malam itu setelah matahari tenggelam ke langit dunia.
Kemudian, Allah berkata: Adakah hamba ku yang meminta ampunan pada Ku? Bila ada maka Aku mengampuninya? Kemudian adakah yang meminta rezeki, maka Aku memberinya rezeki? Adakah yang tertimpa musibah maka Aku akan menyelamatkannya? Adakah yang meminta ini dan itu? Aku akan kabulkan, sampai terbit fajar.
Pendengar khutbah jumat yang berbahagia
Itulah keutamaan bulan Syakban yang pertama. Ampunan dan Rahmat Allah akan menyertai orang yang menghidupkan malam nisfu Syakban. Sebagai seorang muslim, seyogianya kita meminta ampunan dan rahmat Allah pada malam itu.
Keutamaan kedua, nisfu syakban bak malam lailatul qadar. Jamak kita tahu, bahwa salah satu keutamaan bulan Ramadhan sebab, adanya satu malam yang lebih baik dari seribu malam. Malam itu bernama lailatul qadr. Malam itu ibarat hadiah besar dari Tuhan bagi manusia. Diskon yang diberikan Allah bagi hamba-Nya yang beribadah dan puasa pada siangnya.
Nah, malam nisfu Syakban sejatinya sama dengan malam lailatul qadr. Pendapat ini tertera dalam kitab al Ba’is a’la Ingkari al Bid’i karya Ibn Abi Syamah. kalangan tabi’in, Jalil Abdillah bin Abi Mulaikah, berkata;
أَجْرُ لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ كَأَجْرِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Ketiga, keutamaan malam nisfu Syakban selanjutnya adalah malam dikabulkannya doa setiap hamba. Pasalnya pada malam Nisfu Sya’ban, tergolong malam yang dijamin terkabulnya doa seseorang. Diriwayatkan dari Abdullah Ibn Umar Ibn al-Khattab, dia berkata;
خَمْسُ لَيَاٍل لَا يَرُدُّ فِيْهِنَّ الدُّعَاءُ: لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ ، وَأَوَلَ لَيْلَةٍ مَنْ رَجَبَ ، وَلَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ ، وَلَيْلَتَا الْعِيْدِ
Artinya: Ada lima malam di mana doa tidak akan ditolak, yaitu malam jum’at, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, dan dua malam hari raya (Idul fitri dan Idul adlha).
Dan juga pendapat Imam Syafi’i dalam kitab al Umm terkat dikabulkannya doa seorang hamba pada malam nisfu Syakban;
وَقَالَ الإِمَامُ الشَّافِعِيُّ فِي كِتَابِهِ الأُمِّ: وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مَنْ رَجَب، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya; berkata Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm; Kami menerima kabar bahwa ia pernah berkata: sesungguhnya doa seorang hamba dikabulkan pada lima malam, yakni: malam Jumat, malam idul adha, malam idul fitri, malam satu Rajab, dan pad malam Nisfu Syakban.
Saudara pendengar khutbah Jumat yang berbahagia
Demikianlah sebagian keutamaan malam Nisfu Syakban. Sebagai seorang muslim mari kita menghidupkan malam nisfu Syakban dengan memperbanyak amal kebajikan. Para ulama dari kalangan salaf dan khalaf memperbanyak puasa dan amal kebajikan tatkala datang malam nisfu Syakban.
Khutbah Kedua;
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَهْدِيهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ مَنْ بَعَثَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ هَادِيًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا بَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى الأَمَانَةَ وَنَصَحَ الأُمَّةَ فَجَزَاهُ اللهُ عَنَّا خَيْرَ مَا جَزَى نَبِيًّا مِنْ أَنْبِيَائِهِ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى كُلِّ رَسُولٍ أَرْسَلَهُ. أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ، فَإِنِّي أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعظيم
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمحَن، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مِنْ أَمْرِكُمْ مَخْرَجًا، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Demikian khutbah jumat tentang keutamaan malam nisfu Syakban.