Macam-Macam Lafal Salam (Bag. 4)

Dari Abu Hurairoh radhiyallahu ‘anhu (ia mengkisahkan) bahwa seorang laki-laki menemui lewat di depan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang berada di sebuah majelislalu ia mengucapkan: 

سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ

kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

عشر حسنات 

Sepuluh kebaikan (untuknya)”.

Lalu lewatlah laki-laki yang lain, kemudian mengucapkan :

  سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

عشرون حسنة

Dua puluh kebaikan (untuknya)”.

Selanjutnya, lewatlah laki-laki lainnya lagi, kemudian mengucapkan :

  سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركاتُه  

kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

ثلاثون حسنة 

Tiga puluh kebaikan (untuknya)”.[HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya (493). Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini dalm Shahihut Targhib wat Tarhib (2712)].

Manakah yang lebih utama :  ( السَّلامُ عَلَيْكُمْ )  atau ( سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ)?

Ulama berselisih pendapat tentang mana yang lebih utama antara lafazh salam (السَّلامُ عَلَيْكُمْ)  atau ( سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ)? Ataukah keduanya sama dalam keutamaannya?

Berkata Al-Mawardi di kitab  Al-Inshoof (2/563)

” إذا سلم على الحيّ , فالصحيح من المذهب : أنه يخيّر بين التعريف والتنكير . قدّمه في الفروع . وقال : ذكره غير واحد ” . 

“Jika seseorang mengucapkan salam kepada orang yang masih hidup, maka pendapat madzhab yang benar adalah dipersilahkan untuk memilih antara lafazh salam yang beralif lam dengan yang tidak beralif lam”.

Adapun salah satu riwayat dari Imam Ahmad rahimahullah menyatakan bahwa lafazh salam yang beralif lam lebih utama daripada lafazh salam yang tidak beralif lam.

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Uqail pendapat sebaliknya, yaitu: lafazh salam yang  lebih utama daripada lafazh salam yang beralif lam.

An-Nawawi rahimahullah menyatakan :

“Ketahuilah bahwa yang paling baik adalah seorang pengucap salam mengucapkan (lafazh salam):

السَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، 

(dalam lafazh salam ini) ia gunakan kata ganti (dhomir) jamak, walaupun orang yang menerima salam hanya satu orang saja.

Sedangkan orang yang menjawab salam mengatakan:

 وَعَلَيْكُمُ السَّلامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَركاتُه 

(Wa ‘alaikumus salaam wa rahmatullaah wa barakaatuh)…..

Ulama-ulama madzhab kami (Syafi’iyyah) menyatakan:

‘Jika seorang yang memulai mengucapkan salam mengucapkan :

السَّلامُ عَلَيْكُمْ 

maka berarti telah sah salam tersebut, dan jika ia mengucapkan:

السَّلامُ عَلَيْكَ atau  سَلاَمٌ عَلَيْكَ

juga telah sah pula salam tersebut’.

Adapun jawaban (salam) : minimalnya adalah 

 وَعَلَيْكَ السَّلامُ atau   وَعَلَيْكُمُ السَّلامُ

Dan jika tidak disebutkan huruf ‘wawu’ sekalipun, penjawab salam mengatakan : 

عَلَيْكُمُ السَّلامُ

maka (sebenarnya) lafazh ini telah mencukupi dan sah pula sebagai jawaban salam tersebut……

Seandainya orang yang memulai mengucapkan salam mengucapkan :

 سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ

atau ia mengucapkan :

السَّلامُ عَلَيْكُمْ

maka penjawab salam hendaknya mengucapkan dua macam lafazh (jawaban salam) :

  سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ

iapun boleh mengucapkan :

 السَّلامُ عَلَيْكُمْ

Dalilnya, Allah Ta’ala berfirman: 

قَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ

(69)Mereka mengucapkan: “Salaam (selamat)!”. Nabi Ibrahim menjawab: “Salaam (selamat)!”

Berkata Imam Abul Hasan Al-Wahidi dari kalangan ulama madzhab kami:

‘Anda bebas memilih antara lafazh salam yang beralif lam dengan yang tidak beralif lam’.

Saya (An-Nawawi) berkata:

ولكن الألف واللام أولى 

‘Akan tetapi lafazh salam yang beralif lam adalah lebih utama’”. [Ringkasan dari Al-Adzkaar, hal. 356-358].

Pendapat yang terkuat -wallahu a’lam- adalah pendapat yang menyatakan bahwa lafazh salam yang beralif lam lebih utama daripada lafazh salam yang tidak beralif lam.

(Bersambung, in sya Allah)

Penulis:  Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/54020-macam-macam-lafal-salam-bag-4.html