Maksud Mengusap Kepala Anak Yatim di Bulan Muharram

Maksud Mengusap Kepala Anak Yatim di Bulan Muharram

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender hijriyah yang mempunyai keutamaan dan makna penting bagi umat Islam. Pada bulan ini dijumpai beberapa amalan yang sunnah dilakukan, termasuk diantaranya adalah mengusap kepala anak yatim. Lantas, bagaimana maksud mengusap kepala anak yatim di bulan muharram?

Dalam literatur kitab klasik dijumpai beberapa penjelasan mengenai kesunnahan mengusap kepala anak yatim. Salah satu keutamaan mengusap kepala anak yatim adalah Allah akan mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap.

Sebagaimana dalam kitab Manahij al-Imdad, juz 1, halaman 521 berikut,

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال قال رسول الله صلي الله عليه وسلم من صام يوم عاشوراء من المحرم اعطاه الله تعالي ثواب عشرة الاف مللك ومن صام يوم عاشوراء من المحرم اعطي ثواب عشر شهيد ومن مسح يده علي راس يتيم يوم عاشوراء رفع الله تعالي له بكل شعرة درجة

Artinya : “Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra. Ia berkata, Rosulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda ‘Barang siapa puasa pada hari ‘asyura di bulan muharram, maka Allah memberikan 10.000 pahala malaikat dan barang siapa puasa pada hari ‘asyura di bulan muharram, maka Allah memberikan pahala 10.000 orang yang mati sahid. Barang siapa mengusap kepala anak yatim pad tanggal 10 muharram, maka Allah mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap.” 

Dalam memaknai anjuran mengusap kepala anak yatim ulama terbagi menjadi dua pendapat. Sebagian ulama memaknainya dengan arti sebenarnya, yakni yang dimaksud memang mengusap kepala anak yatim. Sementara ulama lainnya memaknai dengan makna kinayah, yaitu anjuran untuk berbuat baik dan kasih sayang kepada anak yatim.

Sebagaimana dalam kitab Al-Fatawa al-Haditsiyyah Li Ibni Hajar juz 1, halaman 43 berikut,

والمراد من المسح في الحديث الثاني حقيقته كما بينه آخر الحديث وهو ( من مسح رأس يتيم لم يمسحه إلا لله كان له بكل شعرة تمر عليها يده عشر حسنات ومن أحسن إلى يتيمة أو يتيم عنده كنت أنا وهو في الجنة كهاتين وقرن بين أصبعيه ) .

وخص الرأس بذلك لأن في المسح عليه تعظيماً لصاحبه وشفقة عليه ومحبة له وجبراً لخاطره ، وهذه كلها مع اليتيم تقتضي هذا الثوب الجزيل ، وأما جعل ذلك كناية عن الإحسان فهو غير محتاج إليه

Artinya : “Adapun yang dimaksud dengan mengusap dalam hadits yang kedua adalah arti sebenarnya seperti dijelaskan pada hadits lain ‘Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka disetiap rambut yang ia usap Allah berikan sepuluh kebaikan, dan barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki yang ada didekatnya maka aku dan dia berada di surga seperti dua jari ini kemudian Nabi menggandengkan antara jemarinya’

Alasan kepala disebutkan dalam hadits karena dalam mengusap kepala mengandung penghormatan, kasih sayang, rasa cinta dan membantu dalam kebutuhannya. Semua penafsiran ini bila dilakukan pada anak yatim, maka berhak mendapatkan pahala yang agung. Sedangkan mengartikan ‘hadits dengan makna kinayah dalam pengertian ‘berbuat baik’ tidaklah dibutuhkan.”

Demikian penjelasan mengenai maksud mengusap kepala anak yatim di bulan muharram. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

BINCANG SYARIAH