Manal Badr: Guru Penghafal Quran yang Dicintai Banyak Orang Itu telah Syahid  

Manal Badr: Guru Penghafal Quran yang Dicintai Banyak Orang Itu telah Syahid  

Perempuan berniqab hitam, seorang guru, penghafal Al-Quran yang dicintai murid dan teman-temanya  syahid setelah bom Zionis menyerangnya

SEORANG guru yang dicintai keluarga, murid dan para sahabat dari Jalur Gaza yang terkepung, syahid saat agresi keji penjajah’Israel’. Perempuan berniqab ini dikenal dengan rasa sayang kepada seluruh murid yang pernah diajarnya, juha kelima anaknya, itulah Manal Suleiman Badr.

“Manal adalah guru yang tulus, murah hati, dan penuh kasih sayang,” kata salah seorang sahaabat yang sama-sama mengajar. “Dia adalah salah satu orang paling tulus yang pernah saya temui dalam hidup saya,” kata seorang guru lainnya.

Dia menambahkan Manal adalah seorang hafidzah (penghafal Al-Quran) yang dekenal sangan ringan tangan. “Saya merasa bahwa dia adalah orang yang kehilangan di dunia ini, dan oleh karena itu kesyahidan pantas untuknya,” katanya.

Rekan lainnya melanjutkan, “Manal sangat haus ilmu, dan meskipun memiliki lima anak, dia banyak menghabiskan seluruh waktunya untuk berusaha mengembangkan dirinya. Di waktu luangnya di sekolah, dia masih tetap belajar bahasa Inggris, merangkum seminar dan ceramah para ulama,” katanya.

Rekannya yang lain mengatakan, “Dia adalah salah satu orang paling tulus yang pernah saya temui dalam hidup saya. Dia adalah seorang penghafal Al-Quran, ringan hati, dan layak untuk syahid. Saya merasa seperti kehilangan di dunia ini untuk dia.”

Akhir bulan Oktober lalu, penjajah menarget orang-orang mulia seperti Manal, wanita shalihah yang dikenal perjuanganya mendidik keluarga, memajukan sekolah, dan masyarakat, serta mengawal lahirnya generasi Muslim di Gaza.

Kini, ia telah syahid bersama ketiga anaknya, meninggalkan dua orang lainnya sebagai pengingat dan pelanjut perjuanganya.

Sampai agresi hari ke-45, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan jumlah korban gugur akibat serangan Zionis ‘Israel’ di Gaza telah mencapai 13.300 orang termasuk 5.600 anak-anak dan 3.550 perempuan.*

HIDAYATULLAH