Memaknai Hidup

SAUDARAKU, pernahkah terpikirkan untuk apa sebenarnya kehidupan kita ini? Sudah puaskah kita dengan kualitas hidup yang sekarang dijalani? Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang seringkali tidak terpikirkan tentang hidup ini.

Idealnya, dalam hidup ini kita dapat mengisinya dengan berbagai hal bermanfaat, yang dapat meningkatkan kualitasnya. Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan untuk mengisi kehidupan kita agar lebih berarti.

Pertama, isilah dengan kreativitas. Belajarlah membangun kreativitas yang dimiliki dengan baik, karena kreativitas itu dapat membawa kita menjadi lebih baik. Tetaplah waspada jika kreatifitas itu telah membawa kita kepada kehidupan yang lebih baik, karena kita dapat jatuh apabila kesombongan datang setelah kreativitas tersebut diakui keunggulannya.

Kedua, belajarlah bermimpi. Tidak ada larangan dalam bermimpi, karena itulah hendaknya kita mempunyai impian besar yang ingin diraih. Setiap orang pasti memiliki impian dan impian itu akan mempengaruhi perilaku kita. Kita senantiasa berusaha mewujudkan impian tersebut. Karenanya, milikilah mimpi yang besar dan teruslah berusaha mewujudkannya. Mimpi yang besar tidak berarti apa-apa, jika kita tidak pernah berusaha meraihnya.

Ketiga, kekuatan mental. Selain kreativitas, mental kita pun harus terus dilatih agar kuat dan siap menghadapi kerasnya kehidupan ini. Mental yang harus kita kembangkan adalah mental bangga memiliki sesuatu yang bermanfaat untuk dikembangkan, sehingga berguna bagi orang lain.

Keempat, bersahabat dengan malu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda, “Jika engkau tidak malu maka berbuatlah sesuka hatimu.” Sebagai orang beriman, hendaklah kita memiliki rasa malu. Ini karena malu adalah sebagian dari iman. Malu menjaga kita dari perbuatan yang dilarang Allah. Hendaknya kita malu untuk bermaksiat kepada Allah, sementara kita tinggal di bumi-Nya. Memakan rezeki-Nya dan Allah Mahamelihat.

Kelima, bersahabat dengan marah. Kendalikanlah kemarahan kita, karena kemarahan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan hal buruk. Carilah berbagai cara agar dapat bersahabat dengan amarah, untuk kemudian mengendalikan dan mengaturnya. Rasulullah saw bersabda, “Apabila di antara kamu sedang marah dan pada posisi berdiri maka duduklah, jika duduk juga masih marah, maka berbaringlah.”

Keenam, belajarlah menjadi lebih baik. Manfaatkanlah umur dan waktu yang kita miliki. Jika kita dapat hidup lebih baik, mengapa harus hidup dengan kondisi biasa-biasa saja? Kalau kita bisa bangkit dari keterpurukan, mengapa harus berdiam diri? Berusaha maksimal menjadikan setiap bagian dari hidup kita, selalu lebih baik dari sebelumnya. Maka, teruslah perbaiki diri kita dengan senantiasa meningkatkan potensi dan amal dalam setiap kesempatan. Wallahu alam bishshawwab.

 

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2353993/memaknai-hidup#sthash.PWcmdzvM.dpuf