Apa yang dimaksud dengan mendzalimi diri yang disebutkan dalam Al-Qur’an?
Dzalim secara bahasa artinya berbuat kejam, menindas dan melampaui batas atau melawan kebenaran.
Allah Swt Berfirman:
تِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَعۡتَدُوهَاۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
“Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zhalim.” (QS.Al-Baqarah:229)
Sedangkan mendzalimi diri sendiri artinya seorang manusia berbuat jahat kepada dirinya sendiri, sebagai hasil dari perbuatannya atau ucapannya yang melampaui batas-batas syariat, atau batas etika dan akhlak.
Maka jelas bila menyakiti orang lain adalah sebuah kedzaliman maka menyakiti atau merugikan diri sendiri dengan berbuat dosa dan kemaksiatan juga termasuk kedzaliman.
وَتِلۡكَ حُدُودُ ٱللَّهِۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَقَدۡ ظَلَمَ نَفۡسَهُ
“Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri.” (QS.Ath-Thalaq:1)
Dalam ayat lain Allah Swt Berfirman :
وَدَخَلَ جَنَّتَهُۥ وَهُوَ ظَالِمٞ لِّنَفۡسِهِۦ قَالَ مَآ أَظُنُّ أَن تَبِيدَ هَٰذِهِۦٓ أَبَدٗا
Dan dia memasuki kebunnya dengan sikap merugikan dirinya sendiri (karena angkuh dan kafir); dia berkata, “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya.” (QS.Al-Kahfi:35)
Sebenarnya dia sedang mendzalimi dirinya sendiri dengan mengikuti ajakan hawa nafsu dan syahwatnya yang menyeretnya menuju kebinasaan.
Dalam ayat lain Allah Swt Berfirman :
ثُمَّ أَوۡرَثۡنَا ٱلۡكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصۡطَفَيۡنَا مِنۡ عِبَادِنَاۖ فَمِنۡهُمۡ ظَالِمٞ لِّنَفۡسِهِۦ وَمِنۡهُم مُّقۡتَصِدٞ وَمِنۡهُمۡ سَابِقُۢ بِٱلۡخَيۡرَٰتِ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡكَبِيرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.” (QS.Fathir:32)
Dalam ayat ini Allah Swt membagi manusia dalam tiga kelompok.
Pertama, orang yang mendzalimi dirinya yaitu orang yang keburukannya lebih mendominasi daripada kebaikannya.
Kedua, orang yang selalu ingin berlomba dalam kebaikan. Yaitu orang yang tidak memiliki keburukan atau mereka yang kebaikannya lebih dominan daripada keburukannya.
Ketiga, orang yang seimbang kejelekan dan kebaikannya.
Semoga bermanfaat…