Dalam relung-relung kehidupan sufi terkemuka, Syekh Ahmad ar-Rifa’i, terdapat sebuah kisah menarik yang mengajarkan kita tentang makna sejati kesabaran dan ujian tak terduga. Meskipun dikenal sebagai wali quthub, beliau tidak luput dari ujian dalam bentuk istri galak yang setiap hari memberikannya perlakuan kasar.
Suatu hari, salah satu santrinya bermimpi melihat gurunya berada di surga. Mimpi ini terulang beberapa kali, tetapi santri tersebut memilih untuk merahasiakannya. Ternyata, di balik ketenaran Syekh ar-Rifa’i, ia memiliki istri yang galak, yang setiap hari memberikannya perlakuan kasar, bahkan hingga memukulnya dengan kayu pengorek tungku sampai noda hitamnya membekas di baju.
Ketika santri melihat kejadian tersebut dan mencoba mengumpulkan uang untuk menceraikan istri galak Syekh ar-Rifa’i, sang guru hanya tersenyum dan berkata, “Andaikan bukan karena kesabaran menghadapi omelan dan pukulan istri, kau tidak akan bermimpi melihatku di surga.”
Kisah ini memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran dan ujian yang datang dalam bentuk tak terduga. Bahkan beberapa tokoh sufi terkemuka sengaja memilih pasangan hidup yang galak untuk menguji kesabaran mereka. Hal ini ditekankan oleh Imam al-Ghazali, yang menyatakan bahwa bersabar menghadapi pasangan hidup dapat melatih pengendalian hawa nafsu, meredam amarah, dan mendidik moral.
Pentingnya melatih diri dengan bersinggungan dengan ujian-ujian seperti ini untuk mencapai moral yang luhur, hati yang selalu ridha, dan terbebas dari sifat-sifat hati yang tercela. Dengan menghadapi ujian kesabaran ini, para sufi berusaha untuk membentuk karakter yang kuat dan moral yang tinggi.
Syekh Ahmad ar-Rifa’i, meskipun memiliki istri yang galak, tetap menjalani hidupnya dengan kesabaran dan ketenangan. Keputusannya untuk tidak menceraikan istri galaknya menjadi bagian dari ujiannya, dan kesabaran inilah yang membuka pintu menuju kedudukan spiritual tinggi di sisi-Nya.
Sebagai seorang ulama terkemuka, Syekh Ahmad ar-Rifa’i tidak hanya dikenal dalam dunia keilmuan Islam tetapi juga melalui kontribusinya dalam mendidik para ulama hebat. Meskipun hidup dalam ujian yang sulit, kesabaran dan ketenangan beliau menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Dalam melihat kisah Syekh Ahmad ar-Rifa’i, kita dapat mengambil pelajaran tentang arti sejati dari kesabaran dan kebijaksanaan. Kisah ini mengajarkan bahwa setiap cobaan membawa hikmah yang dapat membentuk karakter dan memperkaya spiritualitas manusia.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada ujian yang muncul dalam berbagai bentuk dan situasi, termasuk dalam hubungan rumah tangga. Kisah Syekh Ahmad ar-Rifa’i memberikan pandangan bahwa melalui kesabaran dan ketenangan, kita dapat menemukan kedamaian dan kedekatan dengan Allah, serta menjadikan ujian sebagai sarana untuk pertumbuhan spiritual dan moral.