Mengapa Orang Istiqomah Masih Ditimpa Musibah?

ADA jamaah yang bertanya setengah protes tentang mengapa beberapa orang yang telah berupaya keras istiqamah di jalan kebenaran masih saja ditimpa banyak musibah sementara sebagian orang yang berperilaku bengkok tanpa peduli halal haram malah selalu saja bernasib mujur. Apa alasan Allah untuk kenyataan itu?

Saya hanya terdiam sebagaimana dia mulai diam setelah bertanya. Tiba-tiba sang penanya menebak-nebak sendiri jawabannya dengan berkata: “Jangan-jangan ada hikmah dan rahasia yang tidak kita ketahui ya?.” Diam saya akhirnya saya tambahi sedikit senyuman.

Penanya kemudian melanjutkan dugaannya sebagai jawaban atas pertanyaannya sendiri: “Tapi dipikir-pikir masa lalu orang kan macam-macam ya. Jangan-jangan takdirnya kini adalah kelanjutan dari akibat perbuatannya dulu.” Senyumku saya tambah lagi dengan ketawa lebar saya karena senang dengan cara orang itu berbaik sangka kepada Allah dengan tidak menebak Allah sebagai Dzat yang salah dan dzalim.

Lalu saya sampaikan hadits Rasulullah yang disampaiak oleh Uqbah bin Amir bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kamu melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj darinya”, kemudian Rasulullah SAW membaca firman (QS: Al-An’am:44) ” Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam dalam keputus asaan.”

Jangan pernah merasa puas bahagia dengan kesuksesan, kejayaan dan kekayaan yang diperoleh dengan cara tak benar apalagi kemudian digunakan untuk sesuatu yang tidak benar. Keadaan “membahagiakan” seperti itu tak akan berlangsung lama. Ujungnya adalah kehinaan dan penderitaan yang akan berlangsung lama. Ini bukan kata saya, melainkan firman Allah Yang Maha Benar.

Mari berbuat yang baik, mengerjakan kebaikan dengan cara yang baik, dan dimaksudkan untuk kebaikan-kebaikan. Yakinlah bahwa kita akan senantiasa dalam rahmat dan kasih sayangNya. Salam, AIM, Pengasuh Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2296793/mengapa-orang-istiqomah-masih-ditimpa-musibah#sthash.aSXLjQQv.dpuf