Dalam kehidupan ini sering kita menyaksikan bahwa orang-orang sholeh atau orang baik banyak mendapatkan ujian dan cobaan yang berat. Sementara Al-Qur’an menjanjikan siapa yang beriman dan beramal sholeh akan mendapatkan kehidupan yang baik, seperti dalam firman-Nya :
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.An-Nahl:97)
Dalam ayat ini Allah menjanjikan kehidupan yang baik untuk orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, namun kenyataannya banyak dari mereka yang hidupnya penuh dengan ujian dan cobaan. Apakah janji Allah ini tidak bertentangan dengan kenyataan yang terjadi?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita harus mencari tau terlebih dahulu apa sebenarnya arti dari “kehidupan yang baik” yang dijanjikan Allah swt.
Arti kehidupan yang baik menurut Al-Qur’an bukan berarti seorang mukmin akan terlepas dari semua kesedihan, kemiskinan, musibah ataupun bencana yang menimpa. Karena bagi seorang mukmin, ujian dan cobaan menyimpan berbagai kebaikan dan keuntungan besar dibaliknya.
Ketika Allah swt menjanjikan kehidupan yang baik, bukan berarti kehidupan itu tidak dibarengi dengan ujian, kesedihan dan musibah. Kehidupan yang baik dalam pandangan Al-Qur’an adalah kehidupan yang menerima ketentuan Allah.
Perlu kita ketahui bahwa seorang yang menerima semua ketentuan Allah tidak akan sibuk dengan ujian yang menimpa. Ia tidak akan membesar-besarkan cobaan yang ia alami.
Mengapa demikian?
Karena orang semacam ini hatinya selalu bersama Allah swt. Dan ia yakin bahwa apa yang diberikan Allah untuknya adalah pilihan yang terindah.
Karena itu “kehidupan yang baik” bisa saja dirasakan dan dimiliki oleh orang yang sedang sakit. Bahkan oleh orang yang sedang tertimpa cobaan dan musibah.
Karena hati mereka tetap yakin bahwa semua ini adalah pemberian Allah dan pasti ada hikmah besar dibalik setiap kejadian yang menimpanya.
Cobaan dan ujian tidak sedang menguji kekuatan kita, namun Allah ingin melihat sejauh mana kepasrahan kita kepada-Nya. Sejauh mana kita menerima ketentuan-Nya.
Karena itulah para Nabi pun mendapatkan ujian dan cobaan, begitupula orang-orang sholeh. Karena kehidupan yang baik bukanlah kehidupan yang bebas masalah, tapi kehidupan yang penuh kepasrahan dalam menerima ketentuannya.
Semoga bermanfaat…