MENGAPA seseorang sulit menghargai orang lain? Jawabannya adalah karena kebanyakan mereka berkeyakinan bahwa menghormati adalah potret dari kehinaan diri dan kemuliaan orang yang dihormati. Padahal, aslinya, menghormati orang lain adalah menghormati dirinya sendiri, menunjukkan martabat dirinya yang memiliki nilai-nilai.
Penghormatan kepada orang lain tak pernah menurunkan derajat bahkan meninggikan derajat, baik derajat pemberi hormat maupun derajat penerima hormat. Kalau begitu, mengapa harus sulit menghormati? Padahal Allah saja menyatakan dalam alQur’an: “Sungguh Kami muliakan anak cucu Adam.” Ayat ini bermakna bahwa memuliakan yang dimuliakan Allah adalah amal yang dianjurkan.
Penghormatan erat hubungannya dengan menghargai sekecil apapun kebaikan yang dimiliki atau dipersembahkan orang lain. Setiap orang memiliki cara dan tingkat tersendiri dalam melakukan dan mempersembahkan sesuatu.
Orang desa memiliki tradisi yang berbeda dengan orang kota. Orang kaya memiliki gaya yang berbeda dengan orang miskin. Kaum abangan memiliki cara yang berbeda dengan kaum santri. Akan indah kehidupan jika antar mereka ada saling pengertian dan penghormatan.
Pengertian akan terbangun lebih mudah jika seseorang mengalami apa yang dialami oleh banyak orang yang dihadapi. Santri yang dulunya abangan akan lebih bisa memahami abangan. Orang kaya yang dulunya miskin akan lebih mudah memahami tradisi orang miskin, dan orang kota yang asalnya desa akan lebih memaklumi gaya hidup orang desa. Ini bukan suatu kebenaran mutlak melainkan hanya pada biasanya.
Masuklah ke dalam tradisi dan perasaan hati seseorang agar kita lebih bisa memahami, menghargai dan menghormati orang lain. Salam, AIM. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2318672/mengapa-sulit-menghargai-orang-lain#sthash.wXhkCa8y.dpuf