Fatwa Syekh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan:
Fadhilatusy-Syaikh, terkadang saya merasakan sempitnya hati dan depresi. Apakah sebabnya dan bagaimanakah cara mengobati keduanya? Semoga Allah membalas Anda dengan pahala.
Jawaban:
Tentang sebabnya, saya tidak dapat mengetahui hal itu. Karena penyebab depresi dan sempitnya hati itu berbeda-beda.
Tetapi, ada satu hal yang bisa bermanfaat untuk seseorang dalam keadaan ini. Yaitu hendaknya ia berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين
/lā ilāha illā anta subhānaka innī kuntu minazhzhālimīn/
“Tiada Ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim” [1].
Ini yang pertama. Kedua, hendaknya ia membaca doa dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
«اللهم إني عبدك ابن عبدك ابن أمتك، ناصيتي بيدك، ماضٍ في حكمك، عدلٌ في قضاؤك، أسألك اللهم بكل اسمٍ هو لك سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحداً من خلقك، أو استأثرت به في علم الغيب عندك، أن تجعل القرآن العظيم ربيع قلبي ونور صدري وجلاء جزني وذهاب همي وغمي»
/Allāhumma innī ‘abduk, ibnu ‘abdik, ibnu amatik, nāshiyatī biyadik, mādhin fiyya hukmuk, ‘adlun fiyya qadhā’uk, as’alukallāhumma bikullismin huwa lak, sammaita bihī nafsak, au anzaltahu fī kitābik, au a’lantahū ahadan min khalqik, awista’tsarta fī ‘ilmilgaibi ‘indak, an taj’alal qur’āna rabī‘a qalbī wa nūra shadrī wa jalā’a huznī wa dzahaba hammī wa ghammī/
Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku berada di tangan-Mu, telah berlalu keputusan-Mu padaku, keputusan-Mu adil untukku. Aku meminta, Ya Allah, dengan seluruh nama yang menjadi milik Engkau, yang Engkau menamai diri-Mu dengannya, yang Engkau turunkan di kitab-Mu, yang Engkau telah ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur’an Al-’Azhim sebagai musim semi (penyejuk) hatiku, cahaya bagi dadaku, pengusir kesedihanku, dan penghilang rasa gundah gulanaku” [2].
Sesungguhnya ini adalah obat yang ampuh dan bermanfaat. Setiap insan hendaknya memperbanyak dzikrullah (mengingat Allah). Allah Ta’ala akan angkat darinya rasa duka dan gundah gulana berdasarkan firman Allah Ta’ala,
ألا بذكر الله تطمئن القلوب
“… Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Seyogyanya setiap insan memperbanyak zikir-zikir yang sahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam di pagi dan petang hari. Kebanyakan yang memudaratkan manusia pada perkara-perkara ini adalah karena lalai dari mengingat Allah Ta’ala dan lalai dari zikir-zikir syar’i. Na’am.
Sumber:https://binothaimeen.net/content/12783
***
Penulis: Muhammad Fadhli, ST.
Sumber: https://muslim.or.id/67832-cara-mengobati-hati-yang-sempit-dan-depresi.html