Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, buat kebanyakan jamaah haji tak afdhal tanpa berdiam sejenak di Raudhah. Persoalannya, pada musim haji, bahkan sepanjang tahun saat rombongan tur umrah komersial masih boleh ke Tanah Suci, tempat itu padatnya bukan main.
Namun, sehari sebelum kedatangan jamaah haji Indonesia ke Madinah, suasana Masjid Nabawi tergolong lengang. Penjagaan terhadap situs-situs di masjid tersebut juga masih longgar.
Hingga Senin (16/7) subuh, hanya nampak petugas dan sedikit jamaah dari wilayah Asia Selatan di masjid tersebut. Melaksanakan shalat wajib dan shalat sunnah di Raudhah jadi perkara yang lebih ringan. Saat mencoba melaksanakan shalat kemudian berdoa di lokasi sempit dengan karpet hijau tak jauh dari makam Rasulullah di lokasi itu pada Ahad (16/7) dini hari, saya tak mengalami pengusiran oleh askar seperti yang biasanya terjadi sehubungan panjangnya antrean.
Sebagian jamaah lain juga nampak sibuk berswafoto dengan latar belakang mimbar tanpa dihalangi petugas. Nampak jamaah dari Pakistan, Afghanistan, dan India bisa berdoa lama hingga mengucurkan air mata tanpa dibatasi waktu.
Di depan makam Rasulullah yang diapit makam para sahabat terdekatnya, jamaah juga masih bisa berlama-lama pada dini hari tersebut. Meski sekitar empat askar berjaga di lokasi itu, mereka tak lekas mengusir jamaah yang berdoa di depan makam Nabi SAW. Seperti di Raudhah, mereka juga masih dibiarkan berswafoto dan mengambil gambar lokasi tersebut.
Terletak di antara mimbar lama Masjid Nabawi dan makam Rasulullah, lokasi Raudhah ditandai dengan petak sempit berkarpet hijau untuk membedakannya dengan lokasi lain di Masjid Nabawi yang berkarpet merah. Riwayatnya, lokasi itu adalah jalur yang sehari-hari digunakan Nabi Muhammad berjalan dari rumahnya ke mimbar masjid
Diyakini kebanyakan jamaah, doa yang dipanjatkan jamaah di lokasi itu pasti diterima Allah. Lokasi itu juga dikenal sebagai sekutip tanah surga.
Tak heran, ia jadi salah satu tujuan utama jamaah haji dan umrah saat mengunjungi Masjid Nabawi. Ramai jamaah menitikkan air mata saat berdoa dan sembahyang di sana. Pada puncak musim haji, lokasi itu terkadang ditutup guna mengantisipasi membeludaknya jamaah.