Wabah Covid-19 bisa dijadikan sebagai nikmat dalam perspektif Islam.
Wabah Covid-19 merupakan salah satu musibah yang perlu diterima manusia. Tidak ada satu pun musibah yang terjadi tanpa seizin Allah.
Pendakwah yang juga Pendiri Daarut Tauhid, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengatakan, dalam Alquran surat At-Taghabun ayat 11, Allah SWT berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Maa ashaba min mushibatin illa bi-idznillahi. Wa man yu’minu billahi yahdi qalbihi. Wallahu bikulli syai-in alim.”
Yang artinya: “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu.”
“Oleh karena itu kalau ditimpa ujian, kita harus yakin bahwa dengan izin Allah dan pasti sudah diukur Allah kemampuan kita dalam menerima ujian ini, pasti (ujian tersebut) membawa kebaikan bagi orang yang beriman,” kata Aa Gym, sebagaimana dikutip dari Harian Republika.
Sebab, kata beliau, semua ujian yang berasal dari Allah merupakan kebaikan bagi semua hambaNya. Selain ridha menerima takdir dan juga ketentuan Allah, beliau menyebut bahwa Allah akan ridha kepada-Nya. Baik umat maupun pasien Covid-19 pun diminta untuk terus bersabar dan beikhtiar dalam menjalani ujian yang diberikan Allah.
“Seperti nasi menjadi bubur, carilah cakwe ayam supaya jadi bubur ayam spesial. Sempurnakan ikhtiar sebagai ibadah, dan pasrahkan hati kepada Allah Yang Mahabaik, Mahaadil, Mahapenyayang dan tidak pernah mensia-siakan hambaNya,” ungkapnya.
Di sisi lain, Aa Gym juga mengajak para pasien Covid-19 untuk terus berikhtiar menenangkan hati dengan berdzikir dan mengingat Allah. Sebab hanya dengan mengingat Allah maka hati manusia akan tentram. Bagi yang mengingat Allah, maka Allah akan mengingatnya pula.
Maka sepanjang seseorang berdzikir penuh keyakinan dan kesungguhan harapan kepada Allah, Aa Gym menyebut maka Allah akan menurunkan ketenangan pula. Di sisi lain, ia juga mengajak agar umat dan untuk tetap berprasangka baik kepada Allah diiringi dengan kesabaran yang luas.
“Karena setiap sakit bisa menjadi penggugur dosa, peningkat pahala, dan pengangkat derajat. Insya Allah tidak akan seseorang wafat kecuali memang sudah ditetapkan, semoga sakitnya benar-benar menjadi pendekat ke Allah, dan itulah nikmat terbesar,” ujar dia.