Pakar Marketing yang juga Managing Partner Inventure, Yuswohady menyebut adanya momentum milenial megashift yakni pergerakan khas milenial yang mengubah segala aspek kehidupan. Momentum ini dinilai harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Keberadaan milenial setidaknya mengubah lima hal penting yang bisa dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan,” katanya dalam Webinar Millennial Muslim Megashifts, The Birth of Gen-Sy (Generasi Syariah), Jumat (24/4).
Lima hal tersebut dirangkum dalam 5S yakni Spiritual, Safety, Screen, Self-Expression, and Social. Yuswohady mengatakan megashift milenial ini diperkuat dan semakin diperjelas oleh adanya pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak tahun lalu.
Dari sisi spiritual, milenial menganggap pandemi sebagai bentuk cobaan dari Tuhan sehingga membuat mereka cenderung lebih mendekat pada agama. Kematian yang terus terkabarkan membuat milenial lebih gemar melakukan aktivitas keagamaan, salah satunya adalah berdonasi atau menunaikan ZISWAF.
Yuswohady mengatakan momentum ini harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, tidak hanya untuk aspek bisnis tapi juga menyokong tren. Karena milenial yang mengubah perilakunya membutuhkan dukungan di segala aspek perubahan tersebut.
“Pandemi ini menjadi pengingat yang sangat besar, sehingga milenial semakin berubah ke arah spiritual,” katanya.
Yuswohady mengatakan kini segala aspek halal juga semakin populer. Covid-19 membuat milenial bergerak mencari sumber yang baik dan sehat. Terlebih, gaya hidup halal kini meluas ke sisi pariwisata, hingga produk finansial.
SVP Marketing Communication Bank Syariah Indonesia, Ivan Ally perubahan perilaku ini yang coba ditangkap oleh BSI. Segmen pasar milenial memang harus mendapat perhatian penuh sehingga BSI melahirkan gerakan Gen-Sy atau Generasi Syariah.
“Kami ingin jadi brand yang paling dekat dengan milenial, makanya dibuat movement Gen-Sy,” katanya pada kesempatan yang sama.
Ivan mengatakan, BSI memandang bahwa milenial adalah motor penggerak dalam ekonomi syariah. Perilaku nasabah milenial dalam mengakses produk perbankan syariah cukup signifikan yang berarti ada kebutuhan mereka yang terpenuhi.
Contohnya, BSI memiliki produk tabungan dan gadai emas di Mobile Bankingnya BSI Mobile. Hanya dalam beberapa bulan setelah diluncurkan, jumlah akunnya sudah mencapai 25 ribu dan sebanyak 63 persen diantaranya adalah milenial.
“Ini artinya milenial Muslim sudah melek keuangan, dan terliterasi,” katanya.
Jumlah Muslim milenial sendiri di Indonesia mencapai sekitar 70 juta orang. Pasar potensial tersebut akan sangat signifikan jika sudah terliterasi keuangan syariah dengan baik.