Islam menaruh perhatian besar kepada anak yatim. Dalam Islam, menyantuni anak yatim termasuk amalan yang sangat mulia di mata Allah SWT dan sesama manusia. Karena itu, Wakil Ketua MUI Kota Bekasi, KH Sukandar Ghozali mengimbau kepada umat Islam untuk menghidupkan semangat Al Ma’un seperti yang difirmankan Allah SWT dalam Alquran surat ke-107.
Kiai Sukandar mengajak kepada seluruh umat Islam yang memiliki harta berlebih untuk menyedekahkan hartanya kepada anak-anak yatim. “Kita harus peduli pada anak-anak yatim. Jika tidak, kita termasuk orang yang mendustakan agama. Sebab, masih banyak di antara kita yang belum tentu peduli,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (12/9).
Hal ini disampaikan Kiai Sukandar dalam acara “Muharram Ceria” yang meliputi santunan kepada 300 anak yatim dan lomba menggambar TK-SD se-Kota Bekasi pada Ahad (11/9). Kegiatan ini digelar tujuh lembaga, yaitu Perkumpulan Pengusaha Muslim Indonesia (PPMI) Kota Bekasi, Pondok Sedekah Indonesia, IBP Foundation, Ikatan Guru Raudhatul Athfa (IGRA), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi), Apitu (Asosiasi) Praktisi Pendingin dan Tata Udara Indonesia, serta Komunitas Teknisi Muslim Indonesia (KTMI).
Menurut Kiai Sukandar, ketujuh lembaga tersebut juga telah menghidupkan semangat Al Ma’un dalam Alquran. Kata Al Ma’un sendiri berarti bantuan penting atau hal-hal berguna.
“Saya ingin menyampaikan kepada para lembaga yang luar biasa menghidupkan semangat Al Mau’n. InsyaAllah, tidak akan ada kekurangan dan Allah akan memberikan jalan apa yang kita hibahkan. Di balik itu yang mengurusi anak yatim, ada doa dari para dhuafa dan anak yatim. Insya Allah akan diijabah,” ucapnya.
Kiai Sukandar juga mengapresiasi kegiatan santunan dan lomba yang dilakukan tujuh lembaga tersebut. Menurut dia, santunan kepada ratusan anak yatim tersebut merupakan wujud dari kepedulian.
“Kami dari MUI Kota Bekasi mengapreasiasi kegiatan seperti ini, walaupun ini bukan bulan Muharram, Safar tapi mempunyai tujuan menyambut maulid Islam. Alhamdulillah melalui lembaga yang hadir ini menjadi bukti bahwa ada sebagian yang peduli pada saudara-saudara- kita, anak-anak yatim,” ucap dia.
Kiai Sukandar berharap, kegiatan santunan ini tidak hanya dilakukan hanya tahun ini saja, tapi juga di tahun-tahun berikutnya. “Saya tidak ingin hanya hari ini, tapi tahun-tahun akan datang. Man jadda wa jadda. InsyaAllah, siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil,” katanya.
Perwakilan tujuh lembaga tersebut, Mughoffar menjelaskan bahwa kegiatan kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim. “Kami ingin memberikan kebahagiaan kepada mereka semua yang datang di sini. Adik-adik yatim. Semoga dengan acara ini, semuanya bahagia,” ujarnya
Acara santunan anak yatim tersebut juga dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bekasi, Wiwiek Hargono Tri Adhianto. Menurut dia, kegiatan santunan yang dilakukan tujuh lembaga ini sangat baik dan harus diteruskan.
“Semoga bisa berlanjut terus dan tidak hanya hari ini. Ini kesempatan untuk beramal apalagi pada anak-anak yatim dan saudara-saudara kita, InsyaAllah pahalanya berlipat ganda,” ucap Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, anak yatim adalah amanah yang Allah berikan kepada umat manusia. Dia menyebut, dalam ajaran Islam diperintahkan untuk senantiasa menyantuni anak yatim karena merupakan tanggung jawab umat Islam.
“Keberadaan anak yatim bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, akan tetapi tanggung jawab bersama sebagai insan sosial. Mereka diamanahkan untuk disantuni sebagaimana menyantuni diri sendiri dan keluarga,” kata dia.