REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengingatkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama agar tidak mengurus hal-hal bersifat keagamaan tanpa mengetahui ilmunya.
“Jangan menambah kebencian umat kepadanya,” ujar Tengku, Jumat (11/9).
Ia mengatakan hal tersebut dalam konteks larangan Ahok memotong hewan kurban selain di rumah pemotongan hewan (RPH).
Penduduk di Jakarta itu, ujar Tengku, jumlahnya sekitar 10 jutaan jadi pasti membutuhkan banyak hewan kurban.
“Kalau satu juta ekor kambing dipotong di sejumlah RPH mau selesai berapa bulan? Padahal Idul Adha itu hanya berlangsung tiga hari.”
Satu juta kambing dipotong di RPH, terang dia, antrinya pasti panjang sekali. Pekerja di RPH pasti juga tak sanggup memotong satu juta kambing.
Maka, Tengku meminta sekali lagi agar Ahok sebaiknya tidak bertindak dan berkomentar tentang ibadah umat agama Iain.