Nabi Ibrahim Pencetus Lembaga Penjaga Ka’bah

Ka’bah, kiblat umat Islam itu, memiliki pen jaga yang diwariskan secara turun-temurun. Adalah Bani Syaibah (anak keturunan Syaibah) yang mendapat tugas mulia itu.

Sebagai pemegang kunci Ka’bah, anggota keluarga Syaibah biasanya menyempatkan diri menemui jamaah saat acara pembersihan Ka’bah. Syekh Abdul Aziz asy-Syaibi, salah satu keturunan Bani Syaibah, memegang kunci Ka’bah selama 18 tahun. Tugas itu berakhir setelah ia wafat pada November 2010. Tugas itu kemudian dilanjutkan saudaranya, Syekh Abdul Qadir asy- Syaibi, yang wafat pada 23 Oktober 2014.

Sejarah mencatat, Nabi Muhammad SAW membuat lembaga penjaga Ka’bah sejak tahun kedelapan Hijriyah. Sesuai janji Rasulullah, kunci Ka’bah dan penjagaannya diwariskan kepada anak-anak keturunan Shaybah Bani Talha.

Terkait hal itu, Rasulullah pernah bersabda, “Ambillah, Oh Bani Talha, sampai pada hari kiamat, dan ini tidak akan diambil dari kalian kecuali seorang tiran yang tidak adil dan menindas.” Sabda Rasulullah tersebut menjadi penjelas mengapa keturunan Syaibah Bani Talha menjadi pewaris tugas mulia itu, bahkan hingga saat ini.

Mohi Eddin al-Hashemi, sejarawan Islam yang pernah meneliti sejarah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengatakan, tradisi menjaga Ka’bah secara turun-temurun telah berlangsung selama berabad-abad sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Menurut dia, lembaga penjaga Ka’bah pertama kali dibentuk pada masa Nabi Ibrahim. “Ketika itu, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail untuk membuat fondasi Ka’bah. Sejak saat itulah tradisi menjaga Ka’bah secara turun-temurun dimulai,” kata al- Hashemi seperti dilansir laman alarabiya.net.

Seperti dikatakan al-Hashemi, tradisi penjagaan Ka’bah dimulai sejak Nabi Ibrahim, kemudian diwariskan kepada putranya, Nabi Ismail hingga wafat. Selanjutnya, tugas menjaga Ka’bah dipegang oleh putra Nabi Ismail.

 

REPUBLIKA