ABDURRAHMAN bin Auf mempercepat langkah kakinya. Hari itu gilirannya untuk mendampingi Rasulullah, namun ia terlambat. Akhirnya, terlihatlah olehnya sosok yang mulia itu masuk ke salah satu kebun Al Aswaf lalu menunaikan salat.
Abdurrahman bin Auf mulai panik. Rasulullah tak juga bangkit dari sujudnya. Sangat lama hingga membuat Abdurrahman bin Auf menangis. “Apakah mungkin Allah telah mencabut ruh beliau?” lintasan hati Abdurrahman bin Auf makin membuatnya terisak-isak.
“Ada apa denganmu?” suara itu menyadarkan Abdurrahman bin Auf dari kesedihan yang meliputinya. Tangisnya terhenti, isaknya mereda.
“Ya Rasulullah, engkau sujud lama sekali hingga aku berkata dalam hati Allah telah mencabut roh Rasul-Nya, aku takkan melihatnya lagi selama-lamanya.”
Beliau shallallahu alaihi wasallam lantas bersabda:
“Aku bersujud untuk bersyukur kepada Rabbku karena nikmat yang telah Dia karuniakan kepadaku, barangsiapa di antara umatku yang berselawat satu kali untukku, niscaya Allah mencatat untuknya 10 kebaikan dan menghapus darinya 10 dosa.”
Melalui hadis riwayat Abu Yala dan Abu Syaibah yang dicantumkan dalam Shahih at Targhib wa at Tarhib ini, kita mendapatkan pelajaran berharga. Betapa besarnya kecintaan para sahabat kepada Rasulullah dan betapa besarnya kecintaan Rasulullah kepada umatnya.
Khawatir sesuatu terjadi pada Rasulullah, Abdurrahman bin Auf tak kuasa menahan tangisnya. Terlebih, ia merasa terlambat dan belum sempat bersua dengan beliau tercinta. Sahabat-sahabat lain juga memiliki kecintaan besar. Misalnya Khabab bin Al Art. Ketika berada di ujung maut oleh siksa kafir Quraisy, ia ditawari bagaimana seandainya Rasulullah menggantikan dirinya. “Bahkan, aku tidak rela seandainya Rasulullah tertusuk duri,” jawab Khabab membuat penyiksanya semakin murka.
Cinta Rasulullah kepada sahabat dan umatnya tak kalah besar. Beliau rela menanggung segala beban dakwah demi umatnya. Asal umatnya menerima hidayah, asal umatnya terselamatkan dari neraka. Dan kali itu, Rasulullah sangat bersyukur kepada Allah. Beliau memperpanjang sujud hingga sahabat sekaliber Abdurrahman bin Auf menyangka beliau wafat karena begitu lamanya beliau bersujud.
Beliau memperpanjang sujud tersebab menerima wahyu; siapa yang mengucapkan salawat kepada beliau, Allah membalasnya dengan 10 kebaikan dan dihapus darinya 10 dosa.
Pertanyaannya, apakah kita juga mencintai Rasulullah? Jika cinta, perbanyaklah membaca salawat. Untuk tiap salawat, Allah menyediakan 10 kebaikan dan penghapusan 10 dosa. []