ISTILAH musyrik di dalam terminologi Alquran tidak sama dengan seseorang yang sekadar melakukan perbuatan yang bernilai syirik. Kalau disebut istilah ‘kaum musyrikin’ di dalam Alquran, maka maksudnya adalah orang-orang kafir di luar Islam, selain Nasrani dan Yahudi. Misalnya orang-orang Arab jahiliyah atau kaum Quraisy, dikatakan bahwa mereka adalah kaum musyrikin.
Selain orang-orang musyrik (musyrikin), ada orang kafir ahli kitab, yaitu pemeluk agama Nasrani dan Yahudi. Mereka ini kafir juga, tapi jenis yang kedua.
Kesimpulannya, agama selain Islam itu adalah agama kafir. Dan kafir itu terbagi menjadi dua macam, kafir musyrikin dan kafir ahli kitab. Dua-duanya 100% pasti masuk neraka kedua jenis kekafiran itu tidak diridai Allah Ta’ala.
Di luar dari masalah itu, kita mengenal perbuatan yang bernilai syirik. Pelakunya tidak bisa langsung dimasukkan ke dalam kelompok musyrikin. Seseorang yang beragama Islam, bisa saja melakukan perbuatan yang bernilai syirik.
Misalnya, percaya ramalan bintang (zodiak), minta-minta kepada dukun, bergantung pada jimat, bermain santet, atau minta bantuan kepada jin. Termasuk melakukan sihir atau minta tolong kepada penyihir.
Semua perbuatan itu tidak secara otomatis membuat pelakunya menjadi orang kafir. Namun dosanya sudah pasti sangat besar dan tidak akan diampuni bila mati masih membawa dosa itu. Kecuali sempat bertobat sebelumnya di dunia ini.
Karena itulah pemeluk agama Nasrani dan Yahudi, meski membuat patung Nabi Isa atau Bunda Maria, bahkan menyembahnya, tidak dimasukkan ke dalam kategori kafir musyrikin, mereka tetap dikatakan sebagai kafir ahli kitab. Sebab perbuatan yang bernilai syirik itu tidak secara otomatis memasukkan pelakunya ke dalam golongan kafir musyrikin.
Wallahu a’lam bishshawab. [Ahmad Sarwat, Lc.]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2328824/nasrani-dan-yahudi-itu-kafir-atau-musyrik#sthash.ReyxKQIn.dpuf