Niat Puasa Ramadhan

Niat Puasa Ramadhan

Berikut ini niat puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang memenuhi syarat. Puasa Ramadhan adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Niat adalah salah satu syarat sah puasa Ramadhan. Niat puasa Ramadhan harus dilakukan dengan ikhlas dan murni karena Allah SWT. Niat puasa Ramadhan bisa dilakukan di malam hari sebelum terbit fajar atau di pagi hari sebelum matahari terbit.

Nah berikut niat puasa Ramadhan;

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i fardhi syahri Ramadhāna hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Selanjutnya, jika khawatir lupa niat puasa, maka Imam Malik memberikan solusi dengan sekali niat selama Ramadhan. Niat ini bermanfaat bagi orang yang kahwatir tidak bisa berniat tiap malam atau ketika sahur. Ini niatnya;

‎نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri Ramadhana hādzihis sanati lillāhi ta‘ālā

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Taala”

Keutamaan Puasa Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, telah tiba di ambang pintu. Umat muslim di seluruh dunia bersiap-siap menyambut kedatangannya dengan hati berdebar dan jiwa yang dipenuhi harapan. Puasa Ramadhan, inti dari bulan suci ini, bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, melainkan menuntun kita pada perjalanan spiritual yang mendalam.

Dalam fikih, ulama mewajibkan puasa bagi orang yang beriman. Inti dari puasa Ramadhan adalah taqwa, kesadaran diri yang berakar kuat dalam takut dan patuh kepada Allah SWT. Puasa bukan sekadar menahan diri dari konsumsi makanan dan minuman, namun juga mengekang hawa nafsu, amarah, dan segala sesuatu yang menjauhkan kita dari nilai-nilai Islam.

Allah berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya; Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Lebih lanjut, puasa juga melatih kesabaran, melatih empati kepada kaum yang kurang mampu, dan melatih disiplin diri. Menahan lapar dan haus sepanjang hari membangkitkan kesadaran atas nikmat yang selama ini seringkali kita anggap remeh.

Pada sisi lain, orang yang melakukan puasa akan di angkat derajatnya oleh Allah swt. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam;

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ

Artinya; “Ketika bulan Ramadhan telah datang, maka pintu-pintu syurga di buka, pintu-pintu neraka di tutup, dan setan-setan di belenggu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

BINCANG SYARIAH