Allah SWT menghiasi al-Qur’an dengan Bismillah al-Rahman al-Rahim.
Dalam Lubab al-Hadits, Imam Jalaluddin al-Suyuthi membuat satu bab khusus mengenai keutamaan membaca bismillah. Saking pentingnya soal ini hingga Syaikh Nawawi Banten memberi komentar dalam karyanya Tanqih al-Qaul al-Hatsits. Dalam kitab ini dibicarakan juga ikhwal asal-mula turunnya kalimat Bismillah al-Rahman al-Rahim.
Menurut Syaikh Nawawi Banten dengan mengutip pernyataan Jabir bin Abdullah, ketika kalimat Bismillah al-Rahman al-Rahim diturunkan, awan lari ke Barat, angin menjadi tenang. Namun lautan begelombang, seperti halnya setan terlempar dari langit. Sementara bintang-gemintang mendengarkannya secara khusyu.
Pada saat itu, Allah SWT bersumpah dengan kemuliaan-Nya, tidaklah disebut namanya pada suatu penyakit, melainkan Dia akan menyembuhkannya. Di samping itu, tidaklah namanya disebut pada sesuatu, melainkan pasti Allah SWT akan memberi keberkahan kepadanya. Dan barangsiapa yang membaca Bismillah al-Rahman al-Rahim, maka ia akan masuk surga.
Menurut Syaikh Nawawi Banten, ada sepuluh perkara yang dihiasi oleh sepuluh perkara lainnya, salah satunya Allah SWT menghiasi al-Qur’an dengan Bismillah al-Rahman al-Rahim. Hal ini seperti sabda Nabi SAW yang dikutipnya dalam Tanqihul Qaul. Beliau juga mengutip syair mengenai sepuluh perkara yang disunahkan agar mengiringinya dengan basmalah.
Berikut ini secara berturut-turut sabda Nabi SAW mengenai pahala membaca bismillah yang terdapat dalam Lubab al-Hadits dan dikomentari Syaikh Nawawi Banten. Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Bismillah al-Rahman al-Rahim sebanyak satu kali, maka tidak ada dosanya yang tersisa, kendati hanya seberat atom”.
Menurut Syaikh Nawawi Banten, dosa yang dimaksud dalam hadits ini adalah dosa kecil. Nabi SAW bersabda lagi, “Siapa saja orangnya yang mengucapkan Bismillah al-Rahman al-Rahim, maka Allah SWT memerintahkan kepada malaikat al-kiram atau malaikat pencatat agar mereka menulis di buku catatan hamba itu empat ratus kebaikan (pahala)”.
Dalam Lubab al-Hadits, Imam Jalaluddin al-Suyuthi menulis hadits Nabi SAW, “Barangsiapa yang mengucapkan Bismillah al-Rahman al-Rahim, namanya dicatat ke dalam kelompok orang-orang yang baik dan dibebaskan dari kekufuran dan kemunafikan.” Yang dimaksud dengan orang baik di sini, menurut Syaikh Nawawi Banten, adalah orang yang benar.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, seperti dikutip Syaikh Nawawi Banten, ia berkata, “Barangsiapa yang menginginkan agar Allah menyelamatkannya dari sembilan belas malaikat Zabaniyah, maka hendaklah ia mengucapkan Bismillah al-Rahman al-Rahim.” Menurut Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, malaikat Zabaniyah adalah malaikat azab.
Alasannya, lanjut Ibnu Mas’ud, “Karena sesungguhnya kalimat Bismillah al-Rahman al-Rahim ada sembilan belas huruf. Allah menjadikan setiap huruf dari kalimat tersebut sebagai perisai terhadap setiap malaikat Zabaniyah itu.” Lebih lanjut mengenai malaikat Zabaniyah bisa dipelajari dari al-Qur’an surah al-Alaq/96 ayat 17-18.
Terakhir, di dalam Tafsir Munir, Syaikh Nawawi Banten mengutip lagi satu hadits Nabi SAW, “Barangsiapa yang membaca bismillah ketika akan bersetubuh, lalu diberi anak, maka ia mendapat kebaikan (pahala) sejumlah desah-nafas anak itu, lalu sejumlah (desah-nafas) anak cucunya hingga hari kiamat.”
KH Syamsul Yakin MA