Sebagian kita bila mendengar istilah hari Akhir mesti teringat akan Hari Kiamat, yaitu saat di mana Allah Subhanallahu wa Ta’ala melakukan penghancuran total terhadap dunia fana ini. Hal ini tidak salah, namun belum lengkap. Sebab bila kita bicara mengenai hari Akhir sesungguhnya ia mencakup tiga bagian utama:
Pertama, iman akan apa-apa yang bakal terjadi sebelum hari kiamat. Bagian ini sebenarnya berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi ketika masih di dunia. Namun karena sudah dekatnya hari kiamat, maka ia dimasukkan ke dalam Iman Kepada Hari Akhir. Ia berisi tanda-tanda Akhir Zaman. Berbagai fenomena menjelang datangnya hari kiamat. Ia bermula sejak diutusnya Nabi Akhir Zaman, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam, hingga datangnya berbagai tanda-tanda kecil plus tanda-tanda besar hari kiamat. Bagian ini diwarnai banyak fitnah dan berbagai ujian berat bagi manusia umumnya, orang-orang beriman khususnya.
Fitnah itu akan kian menghebat menjelang datangnya fitnah yang paling dahsyat sepanjang masa, yakni munculnya makhluk bermata tunggal, Dajjal.
“Sesungguhnya menjelang hari kiamat banyak fitnah bermunculan (sehingga dunia menjadi) laksana potongan malam yang gelap gulita. Di masa itu pagi hari seseorang beriman dan sore harinya kafir. Sore hari ia beriman paginya kafir” (HR Ibnu Majjah 11/455).
Kedua, Iman akan peristiwa hari kiamat itu sendiri. Bagian ini diawali dengan tiupan sangkakala pertama oleh Malaikat Isrofil alaihis-salaam hingga berlangsungnya penghancuran total jagat raya beserta segenap isinya oleh sang pencipta, Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Inilah saatnya langit dan bumi dihancurkan dan semua makhluk dimatikan. Banyak ayat yang menggambarkan peristiwa dahsyat kiamat.
“Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan, dan apabila lautan dipanaskan” (QS At-Takwiir [81]: 1-6).
“Hai manusia, bertakwalah kepada tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Ingatlah pada hari ketika kamu melihat goncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padaha sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras”. (QS Al-Hajj [22]: 1-2).
Ketiga, iman akan apa-apa yang bakal terjadi sesudah peristiwa hari kiamat. Lalu setelah semua makhluk termasuk manusia dimatikan, maka ditiuplah kembali sangkakala untuk kedua kalinya pertanda dibangkitkan dan dihidupkannya kembali segenap makhluk untuk memulai sebuah proses panjang pemeriksaan di hari pengadilan yang berlangsung lima puluh ribu tahun.
Ini merupakan bagian ketiga sekaligus bagian terakhir dari peristiwa hari akhir. Proses pemeriksaan atas tiap-tiap manusia, bahkan tiap-tiap makhluk berlangsung sesuai keadaannya masing-masing. Pada bagian ini hanya Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yang tampil sebagai satu-satunya Raja yang berkuasa. Manusia sudah tidak bisa merubah nasibnya. Ia hanya tinggal menunggu pemenuhan janji-janji Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula” (QS Al-Zalzalah [99]: 7-8).
Bila manusia yang diperiksa adalah orang beriman dan diridhai Allah Subhanallahu wa Ta’ala, maka ia akan mengalami pemeriksaan yang mudah bahkan singkat. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa sementara orang lain mengalami pemeriksaan selama lima puluh ribu tahun, sedangkan mereka kata Nabi Muhammad Shalallahu ‘alahi wassalam, “Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya hari itu dipendekkan bagi mukmin sehingga lebih pendek daripada shalat wajibnya sewaktu di dunia.” (HR Ahmad 23/337).
Adapun bila manusia yang diperiksa adalah orang kafir atau munafik yang hidupnya tidak diridhai Allah, maka ia akan mengalami pemeriksaan yang menyulitkan dan memakan waktu selama lima puluh ribu tahun tadi.
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka ia akan berteriak, “Celakalah aku,” dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (QS Al-Insyiqaaq [84] : 7-12).
Sesudah pemeriksaan selesai barulah Allah, akan jatuhkan vonis akhir Surga, kesenangan hakiki dan abadi bagi orang-orang beriman dan beramal saleh. Vonis akhir neraka merupakan kesengsaraan hakiki dan abadi bagi orang-orang kafir dan munafik.
Itulah paket lengkap Iman kepada hari Akhir. Ringkasnya, ia menyangkut keimanan akan terjadinya hari kiamat beserta rangkaian peristiwa yang mendahuluinya dan rangkaian peristiwa yang menyertai sesudahnya.
Sumber : Risalah Menuju Jannah /Bumi Syam