Allah Swt berfirman :
فَنَادَىٰ فِي ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبۡحَٰنَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS.Al-Anbiya’:87)
Nah, dari kisah Nabi Yunus as kita belajar bahwa diharapkan setelah mendapatkan peringatan maupun cobaan, hendaknya manusia menyadari tiga hal yang akan membawanya menuju keselamatan.
Pertama, menyadari tentang hakikat Tauhid yang sebenarnya, yakni tidak ada yang layak disembah dan tidak ada tempat bersandar kecuali Allah Swt.
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ
”Tidak ada tuhan selain Engkau.”
Kedua, Mensucikan Allah dari seluruh sifat kurang, dzalim dan tidak adil. Dan membuang seluruh prasangka buruk kepada-Nya.
سُبۡحَٰنَكَ
“Mahasuci Engkau.”
Ketiga, mengakui dan menyadari kesalahan serta kekurangan yang telah dilakukan.
إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.”
Diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda berkaitan dengan ayat ini :
“Nama Allah yang jika disebut ketika berdoa, maka akan dikabulkan. Dan jika memohon (dengan Nama itu) akan diberikan, itulah doa Yunus bin Matta.”
Seorang bertanya, “Ya Rasulullah, itu khusus untuk Nabi Yunus as atau untuk seluruh kaum muslimin?”
Rasulullah Saw menjawab,
“Doa itu khusus untuk Yunus dan kaum muslimin yang berdoa menggunakan doa ini. Tidakkah engkau mendengar firman Allah (pada ayat selanjutnya).
وَكَذَٰلِكَ نُـۨجِي ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
“Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.” (QS.Al-Anbiya’:88)
Itu adalah syarat dari Allah bagi yang memohon kepada-Nya.
Semoga Bermanfaat….