Pentingnya Kesehatan Mental di Era Digital, Panduan Islami bagi Gen Z (1)

Pentingnya Kesehatan Mental di Era Digital, Panduan Islami bagi Gen Z (1)

Jangan sepelekan masalah kesehatan mental. Topik ini seharusnya menjadi pengetahuan sejak dini bagi generasi milenial dan gen Z yang sangat akrab di dunia digital, apalagi yang ngaku si paling aktif di medsos. Apa hubungannya kesehatan mental dengan medsos?

Oke mari kita pahami dulu pentingnya kesehatan mental.

Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental

Mental yang sehat akan mempengaruhi kondisi fisik dan kualitas hidup yang sehat. Sebaliknya, mental yang sakit akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Orang dengan mental yang sehat mempunyai pikiran yang positif yang bisa tenang menyelesaikan masalah, mampu berinteraksi secara sosial dan mampu menjaga Kesehatan.

Kerja tubuh sejatinya berada di bawah pengaruh otak dan pikiran. Jadi, mental yang baik akan mendorong pikiran yang baik dan merangsang tubuh dengan energi yang baik. Energi inilah yang dapat menangkal penyakit dalam tubuh manusia seperti serangan stroke, diabetes dan penyakit jantung.

Jadi, Kesehatan mental itu penting. Jangan disepelekan dan hanya fokus pada aspek fisik semata.

Orang yang tidak memperhatikan kesehatan mental mudah terserang penyakit mental. Secara umum kita bagi penyakit mental dalam dua hal. Penyakit psikotik misalnya orang yang sulit membedakan anatra realita dan idealita atau delusi. Sering mengidap halu atau juga skizofrenia. Ini tentu sudah sangat berat.

Kedua, penyakit non psikotik atau penyakit mental yang dipicu stress, trauma, takut berlebihan dan sebagainya. Orang dengan penyakit ini sering mengalami gangguan kepribadian seperti antisosial, kecemasan, panik, fobia dan tentu OCD atau obsessive-comulsive disorder.

Dampak Tidak Aware Kesehatan Mental

Dampak kesehatan mental dapat bervariasi dari tingkat ringan hingga parah, dan dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Seberapa parah dampak tersebut tergantung pada faktor-faktor seperti jenis gangguan mental, tingkat dukungan sosial, pengobatan yang diterima, dan kapasitas individu untuk mengelola atau mengatasi stres.

Gangguan Fungsional: Gejala Ringan mungkin hanya mempengaruhi beberapa aspek kehidupan sehari-hari. Gejala Parah dapat mengganggu fungsi umum seperti bekerja, belajar, berinteraksi sosial, dan merawat diri sendiri.

Kesehatan Fisik Menurun: dampak ringan seperti  stres dan kecemasan mungkin menyebabkan gejala fisik ringan seperti sakit kepala atau gangguan tidur. Dampak parah dapat berkontribusi pada masalah kesehatan fisik yang lebih serius, termasuk penyakit kardiovaskular dan sistem kekebalan yang melemah.

Hubungan Sosial yang Terpengaruh: dampak ringan mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Dampak parah menyebabkan isolasi sosial, konflik hubungan, atau bahkan hilangnya dukungan sosial.

Pekerjaan dan Pendidikan: dampak ringan konsentrasi dan produktivitas mungkin sedikit berkurang. Dampak parah menyebabkan absensi kerja yang sering, penurunan performa, atau bahkan kehilangan pekerjaan.

Risiko Kesehatan Mental Lainnya: dampak ringan  meningkatkan risiko untuk masalah kesehatan mental lebih lanjut. Dampak parah meningkatkan risiko untuk perilaku merusak diri, bunuh diri, atau gangguan mental lainnya.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang merespons masalah kesehatan mental dengan cara yang berbeda, dan banyak faktor yang mempengaruhi seberapa parah dampaknya. Pada tulisan berikutnya akan diulas hubungan antara kesehatan mental dengan media sosial.

Bersambung

ISLAMKAFFAH