Setiap tahun, percetakan kitab suci ini dikunjungi oleh hampir 2 juta pengunjung.
Kota Madinah, Arab Saudi dikenal sebagai kota yang memiliki percetakan terbesar di dunia. Jadi, percetakan ini layak untuk menjadi tujuan utama wisata saat berada di Madinah.
Percetakan Alquran di Madinah merupakan satu wisata yang penting untuk dikunjungi oleh umat muslim saat berada di Madinah menjalankan ibadah umroh maupun haji. Pasalnya, percetakan ini merupakan percetakan Alquran terbesar di dunia.
Percetakan ini terletak di Kompleks Raja Fahd, dinilai sebagai percetakan terbesar di dunia dengan luas 250.000 meter persegi. Setiap tahun, percetakan kitab suci ini dikunjungi oleh hampir dua juta pengunjung dari berbagai negara termasuk jamaah umroh dan haji dari Indonesia. Lokasinya kira-kira 11 kilometer dari Masjid Nabawi.
Percetakan ini dibangun pada tahun 1984 oleh Raja Fahd yang setiap tahunnya menghasilkan 207 juta eksemplar kitab-kitab Al-Quran, Hadits Nabi, tafsir, dan buku Yasin dalam berbagai bahasa untuk kemudian didistribusikan ke seluruh dunia.
Republika berkesempatan mengunjungi percetakan ini, Selasa (18/7/2023). Saat memasuki gerbang Kompleks Percetakan, di halaman utamanya kita menjumpai pohon-pohon palem dan taman yang hijau, yang dipenuhi dengan berbagai jenis bunga yang tumbuh mekar. Tak seperti di tempat-tempat lainnya di Saudi, di komplek percetakan ini terlihat asri dengan taman yang menghijau.
Sesampainya di halaman utama, kami diarahkan untuk mengantre masuk ke lokasi percetakan. Selama mengantri kurang lebih setengah jam, kami diarahkan masuk ke lantai dua. Di lantai dua ini kami dapat melihat beberapa salinan mushaf Alquran dengan berbagai terjemahan bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia.
Sedangkan bagian percetakannya berada di lantai pertama. Pengunjung tidak dapat turun menuju lantai awal. Kemungkinan agar kondisi percetakan steril dan kondusif dari keramaian manusia.
Di lantai dua ada…
Namun dari lantai dua, kita dapat melihat berbagai alat dan perangkat percetakan lengkap. Kami juga melihat kertas-kertas kosong dalam kardus yang terbuka dengan jumlah yang banyak. Kemudian juga menyaksikan proses percetakan, dan melihat hasil Alquran yang selesai dicetak.
Selesai dari lantai dua melihat proses percetakan, kami diarahkan ke pos pembagian Alquran. Setiap pengunjung akan diberikan satu mushaf Alquran produksi percetakan tersebut secara gratis.
Jika ingin memiliki lebih banyak lagi, pengunjung bisa membeli mushaf dengan berbagai macam ukurannya di tempat penjualan yang masih berada dalam satu komplek percetakan. Harganya antara 15-40 SAR, tergantung ukuran mushaf yang dibeli.
Selain Alquran, percetakan terbesar di dunia ini juga mencetak berbagai macam buku genre lainnya, seperti buku-buku hadits, tajwid, qira’ah Alquran, Alquran Braille dan lain sebagainya.
Tujuan awal dibangunnya percetakan ini ialah karena meningkatnya kebutuhan dunia Islam akan Alquran, menerjemahkan maknanya ke dalam berbagai bahasa yang digunakan oleh umat Islam, dan memelihara berbagai ilmunya, serta melayani sunnah dan biografi Nabi yang disucikan.
Pendirian percetakan di Madinah ini juga dianggap sebagai gambaran kepedulian Arab Saudi terhadap kitab suci umat Islam dalam rangka melestarikan, mencetak, dan mendistribusikannya kepada mereka di berbagai belahan dunia. Hal ini sejalan dengan misi Kerajaan Arab Saudi yang menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid.